Home
/
Digilife

Mata-mata Israel Susupi Akun Jurnalis dan Aktivis, WhatsApp Bertindak

Mata-mata Israel Susupi Akun Jurnalis dan Aktivis, WhatsApp Bertindak

Vina Insyani03 February 2025
Bagikan :

Uzone.id — Baru-baru ini, terjadi insiden penyusupan pada akun-akun WhatsApp pengguna di seluruh dunia. Penyusupan ini diketahui berasal dari sebuah malware canggih yang berasal dari perusahaan Israel, Paragon.

Penyusupan ini diungkap pada Jumat, (01/02), dimana spyware ‘zero-click’ milik Israel telah menargetkan sejumlah pengguna di seluruh dunia, termasuk jurnalis dan anggota masyarakat sipil. 

Spyware ini menargetkan hampir 100 pengguna WhatsApp, termasuk jurnalis, dan tidak memerlukan interaksi pengguna apa pun, dan juga tidak perlu mengeklik tautan atau membuka lampiran apapun, sehingga disebut ‘zero-click’ dan dinilai sangat berbahaya.




Diketahui, penyusupan ini menargetkan lebih dari 90 jurnalis, aktivis, dan anggota masyarakat sipil di seluruh dunia.

Salah satu korbannya adalah pimpinan redaksi media Fanpage.io, Francesco Cancellato dimana dirinya mendapati akunnya telah disusupi oleh spyware dan kemungkinan telah melakukan pengaksesan data termasuk pesan yang tersimpan di perangkat.

Perusahaan pun telah melakukan analisis mendetail untuk mengetahui cakupan pelanggaran tersebut, termasuk data apa saja yang telah diakses dan berapa lama. 

"Kami juga ingin mengetahui siapa yang memerintahkan kegiatan spionase ini," katanya.

Juru bicara WhatsApp pun mengkonfirmasi kebenaran tersebut dan telah membongkar vektor serangan dari malware tersebut. WhatsApp juga mengklaim telah mengambil langkah-langkah untuk memperingatkan pengguna yang terdampak soal serangan ini.

"Kami telah menghentikan kampanye spyware oleh Paragon yang menargetkan sejumlah pengguna, termasuk jurnalis dan individu lainnya. Kami telah menghubungi secara langsung individu-individu yang kami yakini terdampak,” kata perwakilan WhatsApp, dikutip dari Cyber Security News, Senin, (03/02).

"Kolaborasi ini melibatkan Citizen Lab, pengawas keamanan siber yang terkenal, yang memberikan wawasan penting yang memungkinkan WhatsApp untuk merekonstruksi serangan tersebut,” lanjutnya.




Diketahui, serangan ini dapat mengakses pesan terenkripsi, membaca obrolan pengguna, melihat galeri foto, menelusuri pesan, mendengarkan voice note, mengakses kontak dan mencuri kata sandi. 

Tak hanya itu, spyware milik Israel ini juga dapat mengaktifkan mikrofon dari smartphone korban untuk menguping percakapan atau menyalakan kamera.

“Ini merupakan contoh dan alasan kenapa perusahaan spyware harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakan yang mereka lakukan,” kata peneliti dari Citizen Lab, John Scott-Railton.

Saat ini, berbagai perusahaan telah melakukan pemantauan secara seksama pada perusahaan-perusahaan Spyware, khususnya perusahaan dari Israel seperti Paragon dan NSO Group yang membuat spyware Pegasus.

Terlepas dari klaim bahwa mereka hanya beroperasi di negara-negara demokratis dan mematuhi prinsip-prinsip hak asasi manusia, kedua perusahaan kini berada di bawah pengawasan ketat setelah terungkapnya kasus WhatsApp.


populerRelated Article