'Menyiksa' Geely EX5: Gak Cuma Ngebut, Terabas Banjir Juga Aman!

Uzone.id - Geely comeback ke Indonesia melalui PT Geely Auto Indonesia dan langsung fokus pada segmen SIV listrik melalui sosok EX5.
Ingin membuktikan keunggulan mobilnya, Geely pun mengajak sejumlah media untuk test drive Jakarta - Bandung - Jakarta. Sebuah rute mainstream untuk mobil listrik di Tanah Air, yang gak cuma untuk aktifitas di perkotaan, tapi juga sesekali ke luar kota.Mobil seharga Rp475 juta untuk tipe Pro dan Rp515 juta untuk tipe Max ini dibekali baterai berkapasitas 60,22 kWh untuk mensuplai tenaga 160 kW atau setara 214 hp dan torsi 320 Nm. Berdasarkan klaim NEDC, bisa menempuh jarak sampai 495 km.
Disela perjalanan, Geely pun coba menunjukkan keunggulannya gak hanya dari sisi performa, tapi juga handling dan keamanan, khsusnya saat harus menghadapi genangan air yang pas banget dengan kondisi di Indonesia yang sering banjir.
Geely membuat rintangan khusus untuk menyiksa SUV listriknya ini untuk mensimulasikan berbagai kondisi, mulai dari akselarasi, hard brake, zig-zag sampai melewati genangan air.

Sebagai catatan saat pengujian, di dalam mobil berisikan 4 penumpang dengan bobot rata-rata 70 kilogram.
Pertama adalah akselarasi. Kami menggunakam mode Sport dan dari berhenti langsung ngegas sampai kecepatan 80 km perjam. Torsinya, pasti ngejambak. Namun pergerakan mobil tetap halus dan senyap. Hasilnya perlu waktu 8,7 detik untuk mencapai 87 km per jam.
Kemudian, setelqh akselarasi, langsung melakukan hard braking dan mobil langsung berhenti dalam jarak 3-4 meter, namun dengan catatan permukaan jalan terbuat dari beton yang memiliki garis-garis dengan kondisi kering. Tidak ada isu apapun saat melakukan pengereman.
Setelah itu kami melewati rintangan zig-zag untuk mencoba kelincahannya. Secara dimensi Geely EX5 memiliki panjang 4.615 mili meter, lebar 1.901 mm, tinggi 1.670 mm, dengan jarak poros roda depan ke belakang 2.750 mm.
Dengan ground clearence yang rendah, gejala bodyroll jadi cukup minim saat meliuk-liuk dengan kecepatan 20-40 km per jam. Hanya saja, wheelbase yang panjang membuat kelincahan mobil ini jadi kurang optimal, namun jadi lebih stabil dan kabin lapang.
Kemudian rintangan selanjutnya adalah speed bump, atau gundukan buatan. Ayunan suspensi depan Mcpherson dan belakang multi-link terasa cukup nyaman walaupun ayunannya cukup empuk, tanpa memberikan getaran berlebih ke bagian dalam kabin.

Selain itu pengujian keamanannya dilakukan dengan melewati melewati genangan air setinggi 31 cm, atau sampai bagian atas baut roda. Dalam kondisi tersebut mobil sempat berhenti dalam waktu beberapa detik hingga kemudian kembali jalan.
Menariknya dalam kondisi ban basah, walaupun mobil listrik tersebut mengandalkan penggerak roda depan tidak ada gejala selip saat melewati tanjakan ramp dengan kemiringan sekitar 20 derajat.
