Microsoft Tutup Toko Fisik Permanen, Penjualan Beralih ke Online
-
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Microsoft telah mengumumkan akan menutup semua toko secara permanen. Mereka bakal memindahkan sebagian besar sumber daya manusia (SDM) untuk melayani penjualan online.Mengutip The Verge, pada 26 Juni 2020, Microsoft mengumumkan rencana untuk menutup semua Microsoft Store di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, kecuali untuk empat toko yang akan "ditata ulang" sebagai experience centers yang tidak lagi menjual produk.
Toko-toko yang menjadi pengecualian, yaitu New York (Fifth Ave), London (Oxford Circus), Sydney (Westfield Sydney), dan lokasi kampus Redmond. Toko Microsoft di London baru saja dibuka sekitar setahun yang lalu.
Baca juga: 2019, Microsoft Temukan Malware Paling Banyak Serang Indonesia
Seluruh toko lain di Amerika Serikat dan dunia akan ditutup. Karyawan toko akan dipindahkan ke pusat dan akan diberikan pelatihan dan akan melakukan penjualan kepada konsumen secara jarak jauh. Perusahaan akan fokus pada toko-toko digital di Microsoft.com dan melalui Windows dan Xbox, yang memiliki jangkauan terhadap 1,2 miliar orang secara global.
Di samping itu, perusahaan mengatakan bahwa bahwa mereka tidak akan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap karyawan.
Mengutip Venture Beat, perusahaan mengambil keputusan tersebut setelah sempat menutup gerai mereka pada akhir Maret 2020, karena pandemi virus Corona (COVID-19). Microsoft menyebutkan bahwa keputusan ini merupakan pendekatan baru terhadap ritel.
Baca juga: Microsoft Teams Kini Bisa Grid 7x7, 49 Partisipan di Satu Layar
Microsoft menambahkan bahwa penutupan tersebut akan mengakibatkan denda sekitar USD450 juta, yang sebagian besar terdiri dari penghapusan kredit dan penurunan nilai.
Raksasa teknologi yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, membuka toko pertama mereka pada 1999. Seiring waktu, Microsoft berhasil membuka tujuh toko di Kanada, satu di Australia, dan satu di Inggris. Keputusan perusahaan untuk menutup toko-tokonya secara permanen dapat dikaitkan dengan kerugian mereka selama tiga bulan sebelumnya.
VIDEO: Realme X3 SuperZoom Unboxing