Home
/
News

Misteri Surat Iblis 3 Abad Lalu Terpecahkan, Isinya Mengejutkan

Misteri Surat Iblis 3 Abad Lalu Terpecahkan, Isinya Mengejutkan
Reza Gunadha12 September 2017
Bagikan :

Selama lebih dari tiga abad, para ilmuan, pemecah kode, dan kaum okultis tak mampu memecahkan arti huruf serta simbol aneh dalam sejumlah carik kertas yang sejak 300 tahun lalu disebut sebagai "Surat Iblis".

'Surat Iblis' itu ditulis oleh seorang suster ordo Benedictine, yang mengklaim dirasuki oleh Iblis atau Lusifer sendiri dan menuliskan surat tersebut.

Berdasarkan legenda, seperti diberitakan News.com.au, Senin (11/9/2017), Suster Maria Crocifissa della Concezione dari biara Palma di Montechiaro, selatan Italia, terbangun dari pingsannya pada 11 Agustus 1676.

Ketika siuman, sang suster kaget wajahnya dipenuhi oleh tinta. Sementara di sampingnya, terdapat beberapa lembar semacam surat yang diduga ditulisnya saat pingsan.

Surat tersebut terbilang aneh, karena ditulis memakai huruf dan simbol asing yang tak bisa dibaca oleh siapa pun.

Suster Maria dan yang lain di biara itu meyakini, surat itu didiktekan sendiri oleh sang Lusifer, Iblis. Tapi, hari berganti hari, tahun semakin berganti selama tiga abad, tak satu pun orang yang mampu menerjemahkan arti surat itu.

Tapi, setelah melewati labirin selama 300 tahun, persisnya awal pekan lalu, peneliti Pusat Ilmu Pengetahuan Ludum, Sisilia, Italia, mengklaim berhasil menerjemahkan 15 baris kode akhir dalam surat itu.

Mereka menggunakan kode enkripsi yang secara kebetulan mereka dapatkan di “deep web” atau bagian terdalam dan tersembunyi dari jaringan internet—biasa juga disebut sebagai “dark web”.

"Dalam dark web, pedagang narkoba, porstitusi, paedofilia, berkeliaran. Tapi,  di antara semua itu, ada pula sekumpulan program pemecah kode yang biasa dipakai dinas intelijen. Itulah yang kami dapatkan dan digunakan untuk memecahkan kode  surat Iblis,” terang Direktur Ludum Daniele Abate.

Melalui piranti lunak itu, kata Abate, mereka mencampurkan beragam huruf dan simbol Yunani kuno, Arab, aramik (bahasa masa Yesus), Latin, dan Runic, untuk mengacak-acak isi simbol surat Iblis.

“Hasilnya, terdapat pencampuran kode dari beragam simbol kuno di dalam surat tersebut secara acak. Kami menduga, surat itu bukan dari Iblis, tapi ditulis secara sadar oleh Suster Maria sendiri yang diduga mengidap penyakit kejiwaan schizophrenia,” terangnya.

Apalagi, kata dia, berdasarkan jejak sejarah di Biara Palma, Suster Maria ternyata secara diam-diam memelajari aksara-aksara maupun simbol-simbol kuno selama berada di asrama.

“Namun, setelah terenkripsi, surat yang ditulis Suster Maria, Iblis, atau apa pun itu, memang bernuansa ‘Iblis’. Intinya, tulisan itu mengajak manusia berpaling dari Tuhan. Ritme tulisannya bertele-tele dan tak konsisten,” ungkapnya.

Misalnya, terdapat kalimat yang terpecahkan berbunyi, “Tuhan mengira bisa menyelamatkan kalian... sistem itu tak bekerja untuk siapa pun… Tuhan, Yesus, Roh Kusus adalah ‘Ada (Being) yang mati’”.

Setelah sukses memecahkan kode rahasia ratusan tahun lalu itu, Abate mengklaim banyak sekte pemuja setan berupaya menghubunginya guna menerbitkan terjemahan surat tersebut.

populerRelated Article