Home
/
Automotive

Mobil Rakitan Lokal Diminta Dapat Diskon PPnBM Lebih Tinggi

Mobil Rakitan Lokal Diminta Dapat Diskon PPnBM Lebih Tinggi

Brian Priambudi23 April 2025
Bagikan :

Uzone.id - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap mobil rakitan lokal mendapatkan diskon PPnBM yang lebih banyak lagi dari pemerintah. Permintaan ini dikarenakan industri otomotif sedang mengalami tren yang negatif.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales per Maret 2025 hanya mencapai 70.892 unit saja, terjadi penurunan dari bulan sebelumnya yang mencapai 72.336 unit.

Bahkan jika dilihat di kuartal pertama 2025, penjualan mobil di Indonesia hanya mencapai 205.160 unit menurun 4,7 persen dari tahun lalu yang bisa menjual 10.090 unit lebih banyak.

Menurut Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo, penurunan penjualan mobil di Indonesia dikarenakan tantangan ekonomi yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat.


Preview



"Daya beli masyarakat dan minat beli belum ada," ujar Nangoi belum lama ini di Jakarta Pusat.

Sebenarnya saat ini pemerintah sudah memberikan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), namun hanya untuk mobil hybrid sebesar tiga persen saja.

Nangoi pun mengaku belum puas dengan adanya diskon PPnBM yang ada saat ini. Menurutnya perlu lebih banyak insentif demi kemajuan industri otomotif Tanah Air.



"Kalau ditanya apakah kita sudah puas, jawabannya belum. Karena sebetulnya kita harus lebih banyak lagi mendapatkan insentif terutama untuk hal-hal yang bertentangan dengan kemajuan industri otomotif itu sendiri," ujar Nangoi.

"Contohnya PPnBM kita sebenarnya ingin kalau bisa diturunkan lagi. Kan yang namanya pajak barang mewah, sementara yang namanya mobil sendiri sudah tidak relevan kalau disebut mewah. Kecuali mobil-mobil yang beneran mewah ya. Tapi kalau mobil-mobil yang dipakai rakyat banyak harusnya jangan kena," serunya.

Nangoi berpendapat PPnBM dikenakan sebagai tameng agar masyarakat tidak menghabiskan uang mereka untuk membeli kendaraan atau barang tersebut.

"Padahal sekarang dengan beli kendaraan yang menjadi suatu alat kebutuhan yang normal itu membantu industri dalam negeri. Kita ingin potongan lebih dalam lagi PPnBM untuk kendaraan yang dihasilkan di Indonesia," tegasnya.



Perlu diketahui, diskon PPnBM pernah menjadi obat yang manjur dilakukan saat periode 2021-2022. Langkah ini diambil saat terdapat penurunan penjualan mobil di dalam negeri.

Kala itu, pemerintah juga tidak memberikan diskon PPnBM ke semua produk otomotif, melainkan hanya mobil yang diproduksi lokal dengan tingkat kandungan tinggi.

Alhasil, diskon PPnBM berhasil menjadi obat kala penjualan mobil menurun dengan total 887.000 unit terjual di 2021 dari periode sebelumnya yang hanya 532.000 unit.

Kebijakan diskon PPnBM yang berlanjut di 2022 membuat penjualan otomotif kembali normal di 1.04 juta unit yang bahkan melampaui capaian tahun 2019 yang hanya menjual 1,03 juta unit.

populerRelated Article