Nangis di Pinggir Lintasan, Apa Masalah Motor Yamaha Quartararo?

Uzone.id - Tangisan Fabio Quartararo tak terbendung di MotoGP Inggris 2025 kemarin, bukan karena luka luas, melainkan luka dalam karena motor Yamaha M1 yang ditungganginya bermasalah hingga gagal finis. Kira-kira ada masalah apa pada motornya?
Fabio Quartararo sudah mendapatkan peningkatan performa yang cukup signifikan di beberapa balapan MotoGP terakhir. Bahkan kini Juara Dunia MotoGP 2021 itu bisa bertarung di baris depan menggunakan motor Yamaha-nya.Begitu juga di MotoGP Inggris 2025 yang berlangsung di Sirkuit Silverstone akhir pekan kemain. Quartararo berhasil meraih pol position di kualifikasi, bahkan di balapan utama dirinya berhasil unggul 4,5 detik dari pembalap di belakangnya yakni Marco Bezzecchi.
Dengan segenap keunggulan yang didapatkannya, ternyata lagi-lagi motor Yamaha yang ditungganginya memberikan kekecewaaan baru.
Pasalnya Yamaha YZR-M1 yang ditunggangi bermasalah yang membuat Quartararo melebar hingga akhirnya gagal melanjutkan balapan di lap ke-12.
Fabio Quartararo yang berjuang mati-matian menggunakan Yamaha sejak terpuruk ini pun memecahkan tangis di pinggir lintasan.
Massimo Meregalli selaku Diretkru Tim Monster Energy Yamaha MotoGP mengungkap masalah pada motor Quartararo yang berpusat pada komponen rear-height device.
"Ini adalah masalah yang tidak biasa dan sangat mengecewakan bagi Fabio, tim, Yamaha, dan para penggemar. Namun Fabio memimmpin balapan dengan cara yang ia lakukan, menunjukkan bahwa kami terus berkembang selangkah demi selangkah dan kami kembali bersaing untuk memenangkan balapan," ujar Meregalli dikutip dari laman resmi Yamaha MotoGP.
Quartararo pun mengungkapkan hal yang sama, bahwa kegagalannya karena perangkat rear-hegiht device. Padahal perangkat ini harusnya membantunya untuk mendapatkan akselerasi maksimal tanpa harus takut roda depan terangkat alias wheelie.

"Ini balapan yang luar biasa untuk kami, tapi sayang kami punya masalah teknis dengan rear-height device. Saya pikir ini adalah 'balapan kami', semuanya berjalan baik. Saya tahu kapan harus lebih cepat, saya tahu di mana harus melakukan ekstra pengereman karena angin," sebut Quartararo.
"Saya pikir kami bisa senang dengan apa yang kami lakukan hari ini. Sejauh ini, motornya adalah yang terbaik yang pernah ada," tambahnya.
Perlu diketahui, perangkat rear-height device ini membuat posisi belakang motor lebih rendah agar tidak terjadi wheelie saat tuas gas diputar habis-habisan.
Biasanya pembalap MotoGP mengandalkan komponen ini saat start dimulai atau saat keluar tikungan.
Namun naasnya, milik Fabio Quartararo rear-height device terkunci dalam posisi aktif. Sehingga motor Quartararo sulit untuk dikendalikan terutama saat memasuki tikungan, alhasil pembalap Prancis itu tidak melanjutkan balapan.
