Home
/
Digilife

NASA hingga Pemerintah Taiwan Larang Penggunaan DeepSeek, Gak Aman?

NASA hingga Pemerintah Taiwan Larang Penggunaan DeepSeek, Gak Aman?

Aisyah Banowati04 February 2025
Bagikan :

Uzone.id – Taiwan mengeluarkan larangan penggunaan DeepSeek bagi pekerja sektor publik termasuk pegawai pemerintah, sekolah negeri, dan badan usaha milik negara. 

Pemerintah khawatir akan potensi kebocoran data dan potensi penyensoran dalam model AI chatbot asal China tersebut. 

“Badan-badan pemerintah dan infrastruktur penting tidak boleh menggunakan DeepSeek, karena membahayakan keamanan informasi nasional. Layanan AI DeepSeek adalah produk Tiongkok. Pengoperasiannya melibatkan transmisi lintas batas, kebocoran informasi, dan masalah keamanan informasi lainnya,” kata Kementerian Urusan Digital Taiwan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, (31/1).





Pada hari yang sama, NASA juga dilaporkan melarang karyawan mereka menggunakan DeepSeek dengan alasan keamanan nasional dan privasi. Menyusul beberapa lembaga pemerintah AS yang telah terlebih dahulu memberikan batasan pada penggunaan chatbot AI tersebut.

Langkah serupa juga diambil oleh pemerintah Jepang. Dalam wawancaranya, Menteri Transformasi Digital Jepang, Masaaki Taira, mengatakan bahwa pejabat publik perlu menahan diri dari penggunaan DeepSeek untuk melindungi data. 

Sebelumnya, di bulan Januari, seorang legislator dari Partai Demokrat Liberal, Itsunori Onodera juga mendesak agar masyarakat berhenti mengunduh DeepSeek. Ia mengatakan bahwa chatbot asal China tersebut berbahaya. 




Apakah DeepSeek berbahaya? 

Teknologi asal China terus menimbulkan kekhawatiran akan privasi dan keamanan data, termasuk yang baru-baru ini viral, DeepSeek. Menteri Sains Australia, Ed Husic, menjadi tokoh pertama dari pemerintah Barat yang menyuarakan kekhawatiran tersebut.

Dalam wawancaranya bersama ABC News, Ed Husic mengatakan bahwa masih banyak pertanyaan yang belum dijawab oleh DeepSeek, termasuk mengenai pengelolaan data dan privasi. 

Di sisi lain, firma keamanan siber KELA melaporkan bahwa mereka mengidentifikasi kerentanan dalam DeepSeek. 

KELA melaporkan bahwa mereka berhasil membobol model DeepSeek yang memungkinkan menghasilkan output yang berbahaya seperti pengembangan ransomware, hingga pemalsuan konten sensitif. 

Sebelumnya, DeepSeek sendiri melaporkan telah mengalami serangan siber berskala besar pada layanan mereka. Untuk menghadapi hal tersebut, DeepSeek kemudian membatasi pendaftaran pengguna mereka untuk sementara waktu. 

Jadi, apakah DeepSeek berbahaya? Melihat kerentanan dari platform ini, untuk saat ini pengguna boleh saja menginstal aplikasi ini jika memang dirasa perlu. 

Namun, perlu diingat untuk tidak mengirim perintah sensitif serta jangan mengunggah file atau media. Serta, jangan izinkan aplikasi untuk mengakses ponsel, mikrofon, kamera, serta penyimpanan file jika diminta. 


populerRelated Article