OpenAI Geram Tahtanya Runtuh, Tuduh DeepSeek Curi Data ChatGPT
Uzone.id — Persaingan OpenAI dan DeepSeek semakin seru untuk diikuti. Setelah DeepSeek berhasil mendobrak dominasi ChatGPT di Amerika Serikat, OpenAI kini balik menyerang chatbot AI asal China ini dengan tuduhan bahwa DeepSeek ‘mencuri’ hasil karyanya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC, Kamis, (30/01), OpenAI menyebut bahwa pesaing mereka–termasuk DeepSeek, menggunakan hasil karyanya untuk mengembangkan dan mempercanggih perangkat AI mereka.DeepSeek saat ini bisa diakses secara gratis tanpa membayar langganan, selain itu biaya pengembangannya juga jauh lebih murah dibandingkan ChatGPT yang hampir menyentuh angka USD1 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Hal ini menimbulkan kecurigaan dimana Bloomberg melaporkan bahwa Microsoft telah menyelidiki apakah data milik OpenAI telah digunakan secara yang tidak sah untuk mengembangkan produk AI mereka.
Kecurigaan ini juga semakin diperkuat dengan pernyataan dari penasihat AI dan kripto Gedung Putih, David Sacks. Ia menyebut bahwa DeepSeek mungkin telah menggunakan model yang dikembangkan oleh OpenAI agar lebih canggih, sebuah proses yang disebut ‘penyulingan pengetahuan’.
“Ada bukti substansial bahwa apa yang dilakukan DeepSeek adalah ‘menyaring’ pengetahuan dari model OpenAI," kata Sacks.
Ia melanjutkan, “Saya rasa, beberapa bulan ke depan para perusahaan akan mengambil langkah untuk mencegah hal ini terjadi sehingga model peniru akan semakin lambat.”
Komentar lain muncul dari seorang profesor Manajemen Teknologi di Universitas of St Gallen Swiss, Naomi Haefner. Menurutnya, tindak ‘penyulingan’ ini menimbulkan keraguan soal produk DeepSeek yang dibuat dengan biaya yang terjangkau.
"Masih belum jelas apakah DeepSeek benar-benar melatih model-modelnya dari nol atau tidak" ujarnya, dikutip dari BBC.
Ia melanjutkan, "OpenAI yakin bahwa DeepSeek kemungkinan menyalahgunakan data dalam jumlah yang sangat banyak. Jika memang benar demikian, klaim mengenai pelatihan model dengan biaya yang sangat murah adalah menipu.”
Menurutnya, hal ini perlu dibuktikan dan kita tidak akan tahu pasti apakah pelatihan dengan biaya sangat murah itu benar-benar mungkin dilakukan jika belum ada yang membuktikannya dengan melakukan replikasi pendekatan yang sama seperti DeepSeek.