Orang Indonesia Tergoda Pakai Paylater Gara-Gara Iklan Medsos
Foto: tirachardz/Freepik
Uzone.id – Paylater saat ini menjadi pilihan pembayaran yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia untuk bertransaksi secara online.
Kredivo juga mencatat kalau 60 persen pengguna menyebut kalau pembayaran Pay later jadi kredit pertama mereka. Bahkan, Paylater menjadi metode pembayaran yang banyak digunakan melebihi transfer bank.SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari, Rabu, (14/06), mengatakan pengguna Paylater meningkat dari 28 persen di tahun lalu menjadi 45 persen tahun ini.
“Di Kredivo sendiri, di tahun 2022 kami bertumbuh sekitar 100 persen. Dan di tahun ini, targetnya di kisaran 60 sampai 70 persen dibanding tahun lalu,” tambah Indina.
Melihat peningkatan Paylater yang semakin tinggi, ternyata internet mengambil peran banyak dalam penggunaan Paylater untuk transaksi online, khususnya di ecommerce.
Dalam riset Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia mayoritas konsumen sebanyak 62,3 persen memperoleh informasi tentang PayLater dari iklan di media sosial, seperti iklan di YouTube, Instagram, Facebook dan lainnya.
Selain itu, iklan kanal digital seperti streaming platform dan rekomendasi teman atau rekan kerja juga menjadi alasan pengguna berminat untuk menggunakan Pay later.
Kalau dulu Pay later digunakan untuk kebutuhan yang mendesak, Pay later kini digunakan menjadi metode pembayaran yang reguler digunakan konsumen karena fleksibilitas pembayaran yang ditawarkan.
Hal terlihat dari penurunan pada penggunaan Pay later untuk membeli kebutuhan mendadak atau mendesak dan mulai digunakan untuk belanja bulanan.
“Artinya, penggunaan PayLater saat ini tidak hanya ketika kondisi mendadak dan mendesak saja,” tambahnya.