Pakai Motor Trail di Jalanan Aspal? Ini 6 Hal yang Harus Diperhatikan
Ilustrasi Penggunaan Motor Offroad di Jalan Aspal (Foto: Istimewa)
Uzone.id - Meskipun punya pangsa pasar yang kecil, namun motor trail masih memiliki penggemar baik untuk aktivitas offroad atau penggunaan harian. Biasanya pengguna motor trail untuk harian melewati jalanan onroad dengan aspal mulus dan jalanan dengan permukaan yang tidak rata.
Motor trail sendiri sebenarnya memiliki karakter dual purpose sesuai penggunaan ban. Sehingga bisa digunakan di lintasan tanah ataupun aspal sekalipun.Namun dibutuhkan teknik berkendara yang tepat ketika motor trail digunakan di jalur onroad.
PT Thamrin Brothers selaku Main Dealer Yamaha di Sumatera Selatan dan Bengkulu pun memberikan tips menggunakan motor trail di jalan beraspal.
Pertama, sebelum berkendara pastikan kondisi motor dalam keadaan baik, mulai dari rem, lampu depan, lampu belakang, hingga lampu sein.
Komponen tersebut penting untuk keamanan kegiatan berkendara, sehingga perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
Kedua, gunakan alat berkendara yang lengkap, seperti helm, sepatu tertutup, jaket, celana panjang, dan sarung tangan. Tak lupa juga membawa wsurat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK.
Ketiga, yang paling penting adalah posisi berkendara yang tepat. Gaya berkendara harus disesuaikan pada pengguna motor trail di jalanan onroad, seperti teknik berbelok harus dilakukan dengan cara lean with the bike.
Posisi ini mengharuskan tubuh pengendara sejajar dengan motor, tidak condong ke dalam ataupun ke luar saat berbelok. Jika dibutuhkan teknik lean out (condong keluar) diusahakan tidak terlalu banyak.
Keempat, kuasai penggunaan stang atau handlebar motor trail yang lebar. Usahakan posisi tangan selalu rileks dengan posisi duduk menyesuaikan dengan tinggi badan.
Hindari posisi duduk yang terlalu maju ataupun terlalu ke belakang, hal ini dapat mempengaruhi keleluasaan saat berbelok. Kemudian juga hindari menyalip di antara kendaraan dengan kondisi jarak terlalu sempit karena berpotensi tersangkut kendaraan lainnya.
Kelima, perhatikan kondisi ketebalan dan kembangan ban yang layak dan ideal digunakan di jalan on road. Pastikan juga tekanan ban sudah sesuai dengan yang disarankan.
Pengendara juga harus menjaga kecepatan yang disesuaikan oleh kondisi jalan. Hindari melakukan pengereman yang mendadak dan keras, mengingat ban dual purpose tidak sepenuhnya diperuntukan untuk jalanan beraspal.
Ban jenis ini memiliki cengraman yang lebih rendah dibandingkan ban onroad. Sehingga mengatur kecepatan dan pengereman dapat mempengaruhi cengkraman ban.
Keenam, saat musim hujan jalanan menjadi lebih licin dari pada biasanya. Sehingga mengurangi kecepatan dan menjaga jarak pengereman yang lebih jauh dapat meminimalisir potensi kecelakaan.
Jangan lupa juga menggunakan jas hujan model celana dan atasan ketika berkendara di musim hujan.