Pangeran Waleed Rayakan Kemerdekaan Perempuan Arab Saudi
Pangeran Waleed bin Talal, pria terkaya di Arab Saudi dengan aset mencapai US$18,7 miliar (Forbes, 2017), pun tak mau melewatkan hari bersejarah, saat perempuan Arab Saudi diperbolehkan menyetir mobil di jalanan.
Mulai Minggu 24 Juni 2018 pukul 00.00, perempuan di Arab Saudi diizinkan mengemudi mobil di jalanan, sebuah terobosan yang dilakukan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Pangeran Al Waleed, pemilik saham jaringan Citibank, Four Seasons Hotel, Disneyland Paris, Hewlett-Packard, dan e-Bay, mengabadikan putrinya, Reem Waleed, yang untuk pertama kali mengendarai mobil di jalanan dari kantor Waleed, Kingdom Tower ke rumahnya di Riyadh.
Dalam video yang viral di media sosial, Pangeran Waleed terlebih dahulu mengecek SIM sang putri, juga waktu yang telah menunjukkan tengah malam lebih dari 1 menit.
Pangeran Waleed yang pernah bertemu Presiden Jokowi Mei 2016 di Istana Bogor tersebut tampak ingin menunjukkan dan memastikan ketaatan pada aturan yang ada.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Maftuh Abegebriel menjelaskan bahwa video tersebut juga memperlihatkan ketiga cucu Waleed bin Talal duduk di bangku penumpang belakang. "Pangeran Waleed menyampaikan apresiasinya kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al Saudi," kata Dubes Abegebriel Dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (25/6).
Preview Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dan Pangeran Al Waleed bin Talal. |
"Karena berdasarkan dekrit Sang Raja lah para perempuan di Arab Saudi kini dapat menyetir mobilnya sendiri," tambah Abegebriel.
Pangeran Waleed juga memuji pemikiran-pemikiran Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman yang disebutnya telah menghadiahkan kebebasan kepada warga Arab Saudi, termasuk perempuan.
Menurut Dubes Abegebriel, Pangeran Waleed juga menegaskan bahwa Saudi telah memasuki perubahan besar di abad 21 ini.
Para kaum perempuan tepat jam 00.00 juga membunyikan klakson secara massal sebagai pertanda dimulainya era baru di Kerajaan Arab Saudi yang sudah lama ditunggu-tunggu.
Perasaan gembira penuh tawa menandai diberlakukannya aturan tersebut sejak 24 Juni tepat pukul 00.00 tersebut.
Pada 25 Oktober 2017 lalu di forum FII (Future Investment Initiative) Riyadh, Pangeran Muhammad bin Salman juga mengatakan, "kami berjanji akan mengembalikan Saudi kepada Islam yang sebenarnya, sebuah Islam yang moderat dan terbuka bagi seluruh agama dan peradaban dunia."
"Dalam sisa usia kami ini, Kami tidak akan mentolelir gerakan radikalisme dan intoleran. Kami akan hancurkan gerakan ektrimisme itu sekarang juga dan secepatnya" kata Dubes Abegebriel yang hadir dalam forum tersebut dan mendengar langsung pidato dalam bahasa Arab yang menurutnya dahsyat tersebut.
Menurut Dubes yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut mulai efektifnya peraturan perempuan boleh menyetir di Arab Saudi telah menjadi bukti pernyataan Putra Mahkota tersebut.
"Hal itu juga menjadi bukti kini para pemimpin Arab Saudi telah perlahan berjalan membawa negaranya menuju sebuah moderasi nyata dengan memberikan hak-hak perempuan," kata penulis buku 'Negara Tuhan; The Thematic Encyclopaedia', setebal 1.000 halaman yang mengupas masalah terorisme terbitan 2004 tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel yakin Indonesia akan menjadi mitra utama dalam kampanye Islam moderat yang sedang digalakkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Indonesia dan Arab Saudi sepakat dalam sebuah nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) untuk memberantas gerakan terorisme, gerakan intoleran serta jaringan ektremis.