Home
/
Technology

Pelajar di Tegal Tolak Pokemon Go

Pelajar di Tegal Tolak Pokemon Go

Tempo25 July 2016
Bagikan :
Preview
|

Ratusan pelajar, mendeklarasikan anti Pokemon Go, di Halaman SMP Negeri 1 Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (25/7) pagi. Deklarasi itu dilakukan seusai upacara. Mereka berkomitmen, tidak akan memasang aplikasi berbasis GPS itu di gadgetnya.

Setelah deklarasi, siswa siswi itu duduk di tengah lapangan. Di depan mereka, ada meja dan sejumlah alat gambar. Lalu mereka membuat poster-poster penolakan terhadap permainan yang mengharuskan pelakunya keliling mencari pokemon di titik-titik tertentu.

Menurut mereka, permainan itu menyita waktu dan berbahaya. “Bayangkan kalau tanpa sadar kita mencari pokemon di jalan raya. Lalu ada mobil yang menabrak kita,” kata Jesika, 13 tahun, siswa kelas II SMP itu.

Di sebuah poster, Jessika menggambarkan seseorang yang meninggal tertabrak mobil di jalan raya, di tengah kota, gara-gara main Pokemon Go. “Saya berharap pesan yang kami sampaikan mengena terhadap para pelajar lainnya,” kata dia.

Hal senada dilakukan M. Zidqi Daffa. Remaja 14 tahun itu menulis “Stop Pokemon Abuse”, atau hentikan penyalahgunaan pokemon. Dia mengaku belum pernah menginstal dan menggunakan aplikasi pokemon go. Tapi berdasarkan informasi yang dia terimanya, dia menyimpulkan permainan itu berbahaya. “Video menunjukkan bahaya permainan itu juga sudah beredar di internet,” kata siswa kelas III SMP itu.

Baca:
Permainan Pokemon Go Berdampak Sosial di Masyarakat
Anies Usulkan Pokemon GO Bagian dari Pembelajaran

Dwi Roro Sinta, siswi lainnya, menilai permainan itu merampas waktu belajar siswa. Dengan permainan itu, kata dia, siswa jadi lupa belajar, lupa membantu orang tua, dan lupa beribadah. “Sekarang bayangkan bermain Pokemon Go sambil jalan-jalan, itu kan menyita waktu,” kata wakil ketua Osis SMP N 1 Slawi itu.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Slawi, A. Fatah, melarang siswa-siswinya bermain Pokemon Go, lantaran mengganggu proses belajar. Larangan itu berlaku hanya di sekolah. Dia larangan itu muncul setelah ada surat edaran Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi. “Yang bisa kami lakukan ya hanya ini. Kalau di luar sekolah kami tidak bisa memantau,” katanya.

BacaHabibie: Mau Jadi Presiden, Jangan Main Pokemon GO

Fatah mengatakan dia dan guru-guru mulai cemas, melihat tingkah laku sejumlah siswa-siswinya tiba-tiba berjalan kaki tanpa arah. Dia melihat sendiri, pelajar di SMP itu berburu pokemon go di sekolah. Selain deklarasi penolakan game Pokemon Go, di SMP itu juga ada razia smartphone. Siswa-siswi yang memiliki handpone android diperiksa. “Ini untuk memastikan handphone mereka bebas dari permainan itu,” kata dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita Terkait:
populerRelated Article