Pemerintah AS Bakal Larang Teknologi Mobil China, Apa Alasannya?
Mobil listrik BYD di China
Uzone.id - Pemerintah Amerika Serikat berencana membuat aturan baru yang berdampak pada industri otomotif mereka. Kabarnya mereka berencana untuk melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras utama buatan China pada kendaraan yang beredar di Amerika.
Aturan ini tentunya akan membaut mobil dan truk buatan China semakin sulit untuk masuk ke pasar Amerika Serikat.Berdasarkan laporan Reuters, pemerintah Amerika Serikat khawatir mengenai keamanan data jika penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras utama buatan China tidak dilarang. Mereka juga mengkhawatirkan kendaraan dari China yang terhubung ke internet dan sistem navigasi bisa dimanipulasi pihak asing.
Bahkan larangan ini tidak hanya mempengaruhi mobil dan truk buatan China, tetapi produsen mobil Amerika dan produsen mobil besar lainnya juga terkena dampaknya. Mau tidak mau, mereka harus menghapus perangkat lunak dan perangkat keras utama China dari kendaraan yang mereka jual di Amerika.
Pemerintah Amerika Serikat pun memberikan waktu 30 hari bagi masyarakatnya untuk memberikan komentar tentang kebijakan tersebut. Harapannya aturan ini bisa selesai dirumuskan pada 20 Januari 2025 mendatang.
Nantinya peraturan ini akan berlaku bagi kendaraan yang ada di jalan raya, kecuali kendaraan pertanian, pertambangan, drone, dan kereta api.
Hadirnya aturan ini menunjukkan Amerika Serikat membatasi kendaraan, perangkat lunak, dan komponen buatan China. Bahkan bulan ini pemerintah Amerika Serikat sudah menaikkan tarif impor dari China, termasuk bea masuk sebesar 100 persen pada kendaraan listrik.
Gina Raimondo selaku Menteri Perdagangan Amerika Serikat mengatakan tindakan ini diambil untuk melindungi keamanan nasional.
"Ketika musuh asing membangun perangkat lunak untuk sebuah kendaraan, artinya kendaraan tersebut dapat digunakan untuk pengawasan, dapat dikendalikan dari jarak jauh, dan mengancam privasi dan keselamatan orang Amerika di jalan," ujar Gina.
Pihaknya juga menkhawatirkan perangkat lunak buatan China bisa digunakan untuk pengawasan, mengendalikan kendaraan dari jarak jauh, atau bahkan menyebabkan kecelakaan dan memblokir jalan.
"Dalam situasi ekstrem, musuh asing bisa menutup atau mengambil kendali semua kendaraan mereka yang beroperasi di Amerika Serikat pada saat yang bersamaan sehingga bisa menyebabkan kecelakaan dan memblokir jalan," lanjutnya.
Aturan ini pastinya akan berdampak besar di industri otomotif. Produsen harus mencari pemasok alternatif dan mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk mengikuti aturan tersebut. Pihak China pun menyatakan keberatannya terhadap tindakan Amerika Serikat itu.