Pertumbuhan Investor Kripto di RI Melambat, Gara-gara Crypto Winter?
Ilustrasi foto: Jievani/Unsplash
Uzone.id – Investor aset kripto di Indonesia terus mengalami peningkatan walaupun tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Hingga Juli 2023 ini, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkap jumlah investor aset kripto di Indonesia telah mencapai 17,67 juta, naik sebanyak 0,74 persen dari sebelumnya.Meskipun mengalami peningkatan, pertumbuhan investor kripto di dalam negeri cenderung lambat karena tidak pernah melebihi 1 persen selama beberapa bulan terakhir, yaitu dari Oktober 2022 sampai dengan Juli 2023.
Dalam keterangan yang diterima Uzone.id, Kamis lalu, (24/08), Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengungkapkan bahwa saat ini dunia masih mengalami fase crypto winter.
“Artinya, terjadi penurunan transaksi perdagangan aset kripto, tapi dari sisi jumlah pelanggan masih terjadi penambahan. Kondisi di Indonesia saat ini semakin banyak orang yang wait and see," tuturnya.
Melambatnya pertumbuhan jumlah investor di pasar kripto RI ini juga berasal dari turunnya perdagangan kripto global, sehingga minat para investasi untuk berpartisipasi di pasar kripto juga mengalami penurunan.
“Perlambatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan nilai aset kripto dalam beberapa periode terakhir. Hal ini juga sejalan dengan tekanan yang masih dirasakan oleh pasar kripto global,” kata CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis.
Faktor lain dari adanya penurunan ini adalah ketidakpastian ekonomi global dan tingginya tingkat inflasi di beberapa negara yang menyebabkan investor ragu-ragu untuk masuk dan meninggalkan pasar kripto.
Meskipun mengalami penurunan pertumbuhan, nilai transaksi kripto di Indonesia pada bulan Juli 2023 mengalami peningkatan sebesar 4,5 persen menjadi Rp9,37 triliun.
Peningkatan ini menunjukkan adanya harapan bagi pasar kripto Indonesia di tengah fase crypto winter yang saat ini terjadi secara global.
Selain itu, adanya stimulus dari pemerintah berupa bursa kripto, lembaga kliring, dan lembaga penyimpanan atau depository juga membuka kesempatan lebar untuk perbaikan pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia ke depannya.