Polytron Enggan Keseringan Rilis Motor Listrik, Ini Alasannya
Motor Listrik Polytron Fox-R (Foto: Brian)
Uzone.id - Selama lebih dari satu tahun menjual motor listrik di Indonesia, Polytron sudah menelurkan dua produk, yakni Fox-R dan Fox-S. Namun hingga menjelang ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, perusahaan elektronik tersebut belum berencana meluncurkan motor baru.
Tekno Wibowo selaku Commercial Director Polytron menyebutkan saat ini pihaknya menunggu perkembangan pasar motor listrik. Menurutnya, saat ini segmentasi konsumen motor listrik masih belum terbentuk."Kita sudah ada rencana ke sana, tapi kita masih lihat dulu perkembangan pasarnya bagaimana. Karena kita tahu juga pemain di motor listrik ini banyak sekali, modelnya bermacam-macam, juga segmentasi pasarnya belum kelihatan sebetulnya," ujar Tekno di Tangeran, Banten, Selasa (25/6).
Padahal Polytron sudah pernah memajang motor listrik bongsor yakni T-Rex. Namun motor tersebut tak kunjung diluncurkan sejak dikenalkan beberapa tahun lalu.
"GIIAS kita ikut, produk baru belum ya kayanya. T-Rex nanti mungkin, kalau sudah diluncurkan akan kita kasih kabarnya," jelas Tekno.
Tekno menyebutkan, karena segmentasi belum terbentuk membuat pihaknya lebih mengutamakan performa motor. Di sisi lain, Polytron juga ingin memenuhi kebutuhan konsumen terlebih dahulu dibandingkan meluncurkan produk dengan model yang berbeda-beda.
"Ada yang bikin model sport atau model apa, nah ini kan belum kelihatan. Jadi kita lebih mengutamakan performa motornya dulu, daripada kita bikin tapi enggak bisa memenuhi kebutuhan konsumen kan percuma," ungkap Tekno.
Seperti diketahui Polytron Fox-R dan Fox-S memiliki desain layaknya sebuah skuter maxi. Keduanya memiliki tampilan yang cukup mirip hanya saja berbeda di bagian windshield saja.
Pada Fox-S memiliki kemampuan jelajah hingga 70 kilometer dengan kecepatan maksimal 80 km/jam yang dijual seharga Rp11,5 jutaan, sementara Fox-R mampu menempuh jarak 130 kilometer dengan kecepatan maksimal 95 km/jam yang dibanderol Rp13,5 jutaan.
Dua harga tersebut merupakan patokan untuk on the road DKI Jakarta, termasuk potongan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta.