Presiden Donald Trump Setuju Microsoft Beli TikTok
-
Uzone.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi restu soal kesepakatan rencana Microsoft untuk membeli TikTok. Pernyataan ini agaknya bertolak belakang dengan ucapan dia sebelumnya.
Sebelumnya, Trump pada Jumat (31/7) lalu menyatakan bahwa ia lebih suka melihat TikTok dilarang daripada dijual ke perusahaan yang berbasis di AS.
Alasannya karena TikTok dimiliki oleh perusahaan ByteDance yang berbasis di China, dan Trump merasa semua itu akan menjadi aplikasi mata-mata bagi Pemerintah China.
Baca juga: 5 Hal Soal TikTok yang Terancam Diblokir di AS
Namun Panggilan telepon akhir pekan antara Satya Nadella, CEO Microsoft dengan Trump tampaknya mengubah pikiran orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.
Seperti dikutip dari TechCrunch, Selasa (4/8), Presiden Trump tidak hanya setuju soal restu Microsoft membeli TikTok, namun juga berharap ByteDance memberikan potongan harga jualnya.
Baca juga: Kata Microsoft Beli TikTok
“Kami memiliki berbincang (dengan Satya Nadella) yang hebat, dia memanggil saya, untuk melihat apakah, eh, bagaimana perasaan saya tentang hal itu (Microsoft membeli TikTok),” katanya.
“Dan saya katakan lihat, itu tidak dapat dikontrol, untuk alasan keamanan, oleh China. Terlalu besar, terlalu invasif. Dan itu tidak mungkin. Dan ini kesepakatannya. Saya tidak keberatan jika, apakah itu Microsoft atau orang lain- perusahaan besar, perusahaan aman, perusahaan sangat Amerika -membelinya,” tegasnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Meski belum diketahui seberapa besar nilai kepemilikan Microsoft di TikTok, namun, Trump mengatakan lebih baik Microsoft membeli sebagian besar kalau perlu di atas 30 persen agar TikTok adalah merek ‘panas’ saat ini.
Microsoft berharap proses pembelian itu akan selesar pada 15 September 2020, dan selama itu pula mereka akan membujuk perusahaan induk TikTok, Bytedance.
Kabarnya, Microsoft akan menawarkan membeli operasional TikTok di beberapa negara berbahasa Inggris seperti Amerika, Kanada, Australia dan New Zealand. Artinya, Microsoft akan memiliki dan mengelola operasional TikTok, dan kantornya di negara-negara ini.