Pusat Data di Batam Gak Jadi Dibangun, Ini Alasan Komdigi

Uzone.id — Kementerian Komdigi (saat itu Kominfo) memutuskan untuk tidak melanjutkan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Batam yang semula ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Kabar tak mengenakkan ini disampaikan oleh Menteri Komdigi, Meutya Hafid pada saat Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Selasa, (04/02). Alasan pemberhentian proyek ini diklaim bukan karena efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Komdigi, melainkan karena kerjasama dengan Korea Selatan sebagai partner tak berlanjut.“Jadi kalau data center Batam itu sebetulnya ini bukan karena efisiensi. Tapi, Data Center Batam ini program yang sudah lama kita ada kontrak kerja sama dengan Korea Selatan, kemudian tidak ada lanjutan dari itu," kata Meutya dikutip dari Antaranews, Rabu, (05/02).
Diketahui, program Pusat Data Nasional di Batam tersebut memiliki kontrak kerjasama dengan pihak Korea Selatan. Sayangnya, setelah selama 2 tahun, pelaksanaan proyek tersebut tak berlanjut.
Meski begitu, pihak Korea Selatan sendiri sempat mengajukan permohonan perpanjangan kontrak, namun Kemkomdigi memutuskan untuk menolak ajakan tersebut dan menyerahkan kembali anggaran mereka ke pemerintah.
"Kami memutuskan sebagai Menkomdigi, meskipun waktu itu Korea Selatan meminta untuk diperpanjang, tapi karena dua tahun kita terlalu lama kehilangan momentum, akhirnya kontrak itu tidak dilanjutkan. Jadi bukan dicabut juga, hanya tidak dilanjutkan," tambahnya.
Keputusan ini disampaikan hampir bersamaan dengan keputusan anggaran Kementerian Komdigi yang dipangkas hampir 58 persen di tahun 2025 atau sebanyak Rp4,49 triliun menjadi Rp3,23 triliun saja.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Komdigi Ismail, pemangkasan anggaran ini berasal dari sejumlah anggaran proyek yang akhirnya dibatalkan termasuk anggaran pembatalan pinjaman luar negeri untuk PDN di Batam sebesar Rp773 miliar.
