Home
/
Digilife

Q1 2020. Serangan DDoS Meningkat 3X Lipat, Incar Situs Pendidikan

Q1 2020. Serangan DDoS Meningkat 3X Lipat, Incar Situs Pendidikan
Siti Sarifah14 May 2020
Bagikan :

Uzone.id - Ada saja upaya hacker untuk mengambil kesempatan dalam pandemi Covid-19, dimana semua orang harus melakukan aktivitas di rumah seharian. Laporan Kaspersky menunjukkan jika serangan DDoS datang bertubi-tubi, bahkan naik sampai tiga kali lipat.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, lonjakan signifikan terjadi dalam serangan terhadap situs yang berkenaan dengan pendidikan dan kota. Pada Q1 2020, jumlah ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2019. Bagian dari serangan semacam itu berjumlah 19 persen dari total jumlah insiden pada Q1 2020.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan pemerintah AS, sejumlah rumah sakit di Paris, dan server permainan online adalah beberapa contoh target serangan DDoS pada bulan Februari dan Maret.

"Meningkatnya minat penyerang disebabkan oleh fakta bahwa orang menjadi lebih bergantung pada sumber daya online yang stabil dan dapat diakses selama pandemi berlangsung. Jika orang-orang semakin gusar mengenai pandemi dan dapat melakukan tindakan pencegahan, mereka mungkin akan menuju sumber informasi resmi untuk panduan yang lebih terjamin. Banyak sekolah dan universitas juga telah beralih ke pembelajaran daring," ujar General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, dalam keterangannya, Kamis, 14 Mei 2020.

Secara umum, kata dia, jumlah total serangan DDoS pada Q1 2020 memang mengalami peningkatan. Selama periode ini, Kaspersky DDoS Protection mendeteksi dan memblokir dua kali lipat jumlah serangan dibandingkan pada Q4 2019, dan 80 persen lebih banyak dibandingkan dengan Q1 2019.

"Durasi rata-rata serangan juga tumbuh, yakni pada Q1 2020 serangan DDoS bertahan 25 persen lebih lama daripada pada Q1 2019. Maka dari itu pertimbangkan perlindungan DDoS untuk layanan non-publik Anda. Kemungkinan pentingnya area tersebut akan meningkat bagi keberlangsungan bisnis, sekaligus membuat mereka menjadi target bagi para aktor ancaman," ujarnya.

populerRelated Article