Home
/
Film

Review: ‘Ant-Man and the Wasp’, Pelipur Lara Usai Drama Thanos dengan Minim Aksi Heroik

Review: ‘Ant-Man and the Wasp’, Pelipur Lara Usai Drama Thanos dengan Minim Aksi Heroik

Hani Nur Fajrina05 July 2018
Bagikan :

Spoiler-free.

Uzone.id -- Film terbaru Marvel Cinematic Studios akhirnya rilis, yaitu ‘Ant-Man and the Wasp’. Jadwal rilis sekuel ‘Ant-Man’ ini memang ditayangkan usai drama tim Avengers dan Guardians of the Galaxy melawan dewa kejam Thanos.

Garis cerita ‘Ant-Man and the Wasp’ sebetulnya sederhana. Scott Lang (Paul Rudd) sedang menjadi tahanan rumah pasca civil war alias perseteruan antara ‘kubu’ Iron Man dan Captain America di Jerman. Demi kehidupannya tetap waras, Lang memfokuskan dirinya menjadi ayah yang lebih baik lagi untuk puterinya, Cassie (Abby Ryder Fortson). Mereka sering menghabiskan waktu dengan bermain di dalam rumah.

Adegan pembuka film ini memperlihatkan flashback 30 tahun lalu, dimulai di masa kecil Hope Van Dyne (Evangeline Lilly) yang harus ditinggal oleh ibunya, Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer) yang terpaksa terdampar di Quantum Realm saat sedang menjalani misi bersama Hank Pym (Michael Douglas) yang tak lain adalah suami Janet sendiri.

Preview

Flashback inilah yang akan menuntun penonton kepada keseluruhan cerita ‘Ant-Man and the Wasp’: upaya Hank Pym dan Hope untuk mengembalikan kembali Janet ke dunia nyata menggunakan teknologi baru yang sedang dikembangkan.

Tentu saja semua nggak berjalan mulus. Petualangan baru di sekuel ini melibatkan Lang yang ternyata memiliki koneksi dengan Janet (karena sama-sama pernah masuk ke Quantum Realm), kehadiran karakter antagonis yakni Ghost (Hannah John-Kamen), serta tak lupa bumbu komedi dari rekan kerja Lang seperti Luis (Michael Pena) dan kawan-kawan.

Baca juga: Baca Dulu 5 Hal Menarik ini Sebelum Nonton Film Sekuel 'Ant-Man'

Kocak ala Marvel dengan villain kurang greget

Kesan pertama usai nonton ‘Ant-Man and the Wasp’ adalah film ini kocak banget, sampai-sampai rasanya lebih cocok dianggap sebagai film komedi keluarga ketimbang superhero. Kenapa? Karena kurangnya aksi heroik dan villain yang kurang greget.

Pertama, bahas bagian baiknya dulu. Film yang disutradarai oleh Peyton Reed ini terbilang bagus dari alur dan plot yang menarik sejak awal, khususnya di tiap adegan Lang dengan Cassie. Selain karena hubungan bapak dan anak ini semakin membaik, karakter seorang Lang juga terlihat berkembang jika sudah menyangkut soal keluarga. He's trying to be a better dad. Pun begitu dengan hubungan ibu-anak yakni Hope dan Janet yang baru terlihat di film ini.

Kedua, namanya juga film MCU, pasti kaya akan jokes receh yang membuat mulut pegal karena ketawa. Hampir 70 persen film ini berisi jokes dan adegan menggelitik khas Marvel ditambah dengan akting Rudd yang terlihat lebih baik dibanding film pertamanya.

Oh iya, di sini Luis kembali mengocok perut berkat karakternya yang terkenal nggak punya ekspresi dan berbicara cepat tanpa rem.

Preview

Nah, sekarang bagian kurangnya.

Memang, Ghost itu sebetulnya adalah villain Iron Man. Namun, Presiden Marvel Studios Kevin Feige bilang dia ingin menghadirkan karakter antagonis yang unik dan beda dari biasanya -- mengingat sebelumnya ada Thanos dan Killmonger yang begitu keren. Maka, muncullah Ghost.

Sebetulnya akting Hannah John-Kamen nggak jelek, malah menurut gue dia agak disia-siakan. Ghost sebagai villain tampaknya nggak murni dibikin sebagai villain di film ini. Kemampuannya yang dapat menghilang dan sulit dijangkau karena fisiknya seringkali transparan kurang memberi sentuhan ngeri yang membuat penonton merasa terancam terhadap kehadirannya.

Ghost hadir karena memiliki misi tertentu yang berkaitan dengan upaya Lang dkk dalam mengembangkan teknologi jembatan canggih menuju Quantum Realm. Nah, karena kehadiran Ghost yang nggak terlalu ngena, maka aksi heroik pun nggak terlalu terasa di film ini.

Baca juga: Review: 'Hereditary' Mengandung 5 Hal Horor dengan Minim Jump Scare

Bisa dibilang, kehadiran Ghost hanya sebagai bumbu rintangan yang ala kadarnya aja agar perjuangan Lang dkk untuk mengembangkan jembatan Quantum Realm tetap mengandung konflik. Namun, paling nggak Ghost dapat memberi idea baru mengenai kekuatan khusus yang menjadi bawaan dari Quantum Realm.

Kekurangan lainnya, ada beberapa dialog yang terasa sengaja dipadatkan agar alur menjadi lebih ringkas, namun nggak terlalu mengguggah. So, film ini memang bergantung pada alur cerita yang (untungnya) nggak membosankan, serta jokes khas Marvel.

Preview

Jadi pelipur lara pasca ‘Infinity War’, tapi nggak perlu ngarep berlebihan

Di samping ada beberapa hal yang terasa kurang, film ini tetap mengandung action dan detail-detail menarik yang hanya terjadi di kisah ‘Ant-Man’. Sebut saja mobil-mobil yang dapat mengecil padahal lagi jalan di raya, hingga aksi berantem dari Hope alias Wasp yang dapat kita lihat lebih banyak di film ini.

Paling nggak, kamu bisa memasukkan Hope/Wasp ke daftar superhero perempuan tangguh setelah Gamora, Black Widow, sampai Scarlet Witch.

via GIPHY

Dikarenakan banyak yang merasa ‘depresi’ usai ‘Infinity War’ gara-gara aksi Thanos yang berhasil memusnahkan segelintir karakter favorit, maka film ini pun ditunggu-tunggu banget karena banyak yang berharap dapat memberi satu-dua petunjuk mengenai nasib para superhero selanjutnya.

Well,  film ini tentu bakal menghibur kalian semua, terutama penggemar berat Marvel. Meski begitu, nggak perlu berharap macam-macam, apalagi sampai berdoa tujuh hari tujuh malam bakal ada petunjuk lokasi akurat Thanos -- apakah betulan di Ubud, Bali atau di planet nggak berpenghuni di konstelasi bintang lain. Itu semua nggak ada di film ini.

Lagipula, sudah sering ditekankan, Ant-Man the Wasp’ mengambil latar pasca ‘Avengers: Civil War’. Dengan kata lain, saat petualangan Lang yang menjadi tahanan rumah ini sebetulnya sebelum peristiwa ‘Infinity War’.

Anggap aja sekuel ini sebagai pelipur lara sejenak pasca kekejaman Thanos terhadap umat manusia di alam semesta. Selain itu, ‘Ant-Man and the Wasp’ juga dapat dibilang sebagai summer blockbuster yang memang sudah sepantasnya menjadi film hiburan untuk keluarga. So, nggak perlu ngarep berlebihan, gaes.

Yang jelas, gue mau ngasih saran. Seperti film-film MCU pada umumnya, kamu WAJIB nonton after credit pertama film ini.

Preview

Selamat nonton dan bergalau ria!

populerRelated Article