Review Citroen C3 Aircross: Ini Rasanya Mobil Eropa Termurah

Uzone.id - Citroen C3 Aircross merupakan mobil low SUV yang bisa mengangkut hingga 7 penumpang di dalam kabinnya. Dengan harga banderol di bawah Rp300 jutaan, mobil ini menjadi produk Eropa yang paling murah di kelasnya.
Secara segmen, Citroen C3 Aircross akan bertanding dengan merek-merek Jepang seperti Toyota Rush, Daihatsu terior, Honda BR-V dan Suzuki XL-7.Uzone.id mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana mobil Eropa tersebut jika digunakan untuk harian di dalam kota. Bagaimana impresinya?

Desain agresif
Jika melihat mobil low SUV lainnya, tampaknya Citroen C3 Aircross bisa dibilang menjadi yang paling agresif dari soal desain. Mobil ini memiliki tampang yang tidak serba tajam, namun lekukannya tegas yang menjadi ciri dari karakter mobil SUV.
Ditambah lampu utamanya yang memiliki sudut meruncing ke tengah menambah karakter agresif dari mobil asal Prancis ini.
Di bagian samping, mobil ini dibekali pelek yang cukup besar yakni 17 inci yang dibalut ban 215/60. Desain peleknya pun cukup minimalis yang membuat tampilan sampingnya lebih santai dipandang mata.
Beralih ke belakang, Citroen C3 Aircross meiliki buritan yang serba kotak, mulai dari housing lampu rem, sein, dan lampu mundurnya. Begitu pun pada panel body pintu belakang yang lebih terlihat lekukan yang tegas.
Karakter sporty juga disematkan Citroen pada low SUV C3 Aircross yang mereka jual, ini terlihat dari penggunaan warna dual-tone yang disematkan pada body mobil meskipun tersedia pilihan warna single-tone.
Beralih ke interior, Citroen C3 Aircross menawarkan kabin yang lebih minimalis dibandingkan merek-merek Eropa lainnya. Semuanya terasa serba konvensional tanpa ada fitur atau gimmick yang berlebihan, mulai dari cluster instrumen, setir, infotainment unit, hingga tuas transmisi dan tuas rem.
Di bagian jok pengemudi dilengkapi penyetelan yang cukup lengkap seperti sliding, reclining, hingga height adjuster. Sayangnya bagian setir baru bisa mengatur secara tilt saja belum teleskopik.
Di baris kedua pun, Citroen C3 Aircross masih cukup konvensional tanpa banyak fitur yang diberikan ke penumpang. Meski demikian, Citroen tetap membekali double blower, dua USB charger, dan satu cup holder di tengah untuk penumpang.
Menariknya, untuk power window belakang, Citroen tidak menempatkannya di bagian masing-masing pintu penumpang, justru meletakannya di bagian tengah tepat di bawah hand rest pengemudi.

Performa cukup bertenaga
Di atas kertas, Citroen C3 Aircross memiliki spesifikasi mesin 1.200 cc 3-silinder yang didukung dengan turbo charger yang mampu menghasilkan tenaga 110 PS dan torsi maksimum 205 Nm.
Saat dirasakan di atas aspal langsung, torsinya memang cukup besar untuk sebuah low SUV 7 penumpang. Mencapai kecepatan 100 km/jam di jalan tol pun tidak perlu kesulitan atau membutuhkan effort lebih menggunakan Citroen C3 Aircross.
Hanya saja transmisi otomatis yang digunakan oleh Citroen tampaknya masih menggunakan teknologi Automatic Manual Transmission (AMT). Sehingga terdapat perpindahan gigi yang terasa saat melakukan akselerasi maupun deselerasi, meskipun perpindahan gigi ini terasa cukup halus jika dibandingkan merek Jepang.
Sayangnya kubikasi mesin yang lebih kecil tidak membuat mobil ini lebih irit secara penggunaan bahan bakar. Berdasarkan catatan kami, Citroen C3 Aircross memiliki rata-rata konsumsi bensin sebesar 10 km/liter, angka ini memang cukup moderat bagi mobil dengan komponen turbo.
Nah yang paling istimewa dari Citroen C3 Aircross adalah suspensinya yang terasa sangat empuk dan nyaman. Untuk sekelas low SUV hal ini cukup menyenangkan, terasa kenyamanan yang maksimal ketika mobil melewati aspal yang tidak rata. Bahkan menggilas lubang sekalipun tidak membuat sakit pengguna maupun penumpang mobil ini.
Sayangnya dari segi kekedapan kabin, Citroen C3 Aircross dirasa masih kurang sempurna, bukan soal meredam kebisiangan di jalan, tetapi lebih pada peredaman suara dari mesin 3-silinder turbonya yang terdengar hingga ke dalam mobil meskipun tidak sedang dipacu di putaran mesin tinggi.
Sisanya mobil ini cukup nyaman, keluhan hanya terdapat di penumpang baris ketiga yang memiliki ruang lebih sempit dari lainnya. Bahkan jika baris ketiga digunakan oleh penumpang, maka pengguna mobil ini hanya mendapatkan ruang yang sedikit untuk menempatkan barang di bagasi.

Kesimpulan
Citroen C3 Aircross menjadi low SUV yang masih memiliki value for money jika Anda menginginkan mobil Eropa yang konvensional, terjangkau, tetapi juga nyaman.
Dengan harga antara Rp289,9 juta hingga Rp299 jutaan, tentu sangat menarik untuk memiliki mobil Eropa yang punya gambaran lebih premium di mata konsumen jika dibandingkan merek Jepang.
Namun jika berbicara soal kapasitas, tampaknya mobil ini tidak bisa diandalkan untuk membawa penumpang yang banyak namun tetap masih memiliki cukup ruang untuk membawa satu atau dua tas di belakang.
