Review Honda ICON e:, Ini Rasanya Naik Motor Listrik Termurah Honda

Uzone.id - Honda ICON e: menjadi model motor listrik yang paling murah dipasarkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) saat ini. Dengan harga Rp28 juta, apa saja sih yang ditawarkan oleh motor listrik yang satu ini?
Honda ICON e: adalah motor listrik yang ditawarkan dengan kelebihan berupa pengecasan yang bisa dilakukan langsung pada motor, hal ini tidak dimiliki oleh line-up lainnya seperti EM1 e: dan CUV e:.Nah kira-kira gimana rasanya menggunakan motor ini langsung di jalan raya?

Desain mirip EM1 e:
Secara desain, Honda ICON e: sekilas mirip dengan EM1 e: yang merupakan motor listrik pertama dari PT AHM, bahkan secara dimensinya pun sama. Perbedaan hanya pada lebar yang mana ICON e: lebih 5 mm yang biasanya terasa pada bagian setangnya.
Sisanya semua tampilannya hampir mirip, seperti lampu depan dan belakang, pelek, lampu sein, hingga ke footstep. Perbedaan tampilan hanya pada bentuk spion, dan kisi-kisi di bagian samping body saja.
Jika melihat ke dalamnya, maka Honda ICON e: lebih punya fungsionalitas yang tinggi dibandingkan EM1 e:. Bisa dilihat dari posisi baterai yang ada di bawah dek, ini membuat posisi pihakan kaki pengendara menjadi lebih tinggi meskipun menjadi leluasa karena permukaannya yang sangat luas.
Karena baterai yang ada di bawah dek, membuat Hodna ICON e: lebih leluasa untuk menggunakan bagasi. Bahkan bagasi ini bisa memuat satu helm dengan ukuran shell yang kecil, seperti helm-helm bawaan pabrikan.
Panelmeter Honda ICON e: pun cukup sederhana, namun tampilannya berbeda dari EM1 e:. Panelmeter ini hanya memunculkan presentase daya baterai, speedometer, mode berkendara, dan beberapa indikator seperti Ready, serta lampu sein.

Performa Bisa Buat Harian?
Saat pertama kali naik Honda ICON e:, yang langsung terasa adalah bobotnya yang sangat enteng. Benar saja, di atas kertas motor ini cuma seberat 89 kg, mirip-mirip sama motor 110 cc seperti Honda BeAT.
Dengan bobot yang cukup ringan untuk sebuah motor listrik, membuat Honda ICON e: lebih mudah nih dikendalikan. Pengendara juga tidak mudah lelah saat menggunakan motor ini, terutama di kemacetan yang butuh selap selip.
Enaknya duduk di atas Honda ICON e: tuh nyaman banget, karena dek yang luas jadi bebas meletakkan kaki di mana aja, ditambah lagi joknya yang empuk memanjakan pengendaranya banget.
Bagian suspensi juga cukup empuk yang menambah rasa nyaman berkendara menggunakan motor listrik Honda yang paling murah ini.
Nah sekarang kita bahas performanya, dengan bekal motor listrik in-wheel brushless motor bertenaga 1,81 kw di 618 rpm dan torsi 85 Nm di 110 rpm sebenarnya motor ini punya tarikan yang lumayan kuat di putaran bawah.

Apalagi pas pakai mode berkendara STD, akselerasinya terasa cukup ngejambak di tarikan bawah yang hampir bisa menyamai motor bensin. Sayangnya di putaran atas, tenaga tidak terlalu istimewa, namun secara perlahan tetap bisa mencapai kecepatan hinggga 59 km/jam di speedometer.
Tenaga dan torsi yang fokus di putaran bawah juga ternyata hanya menyenangkan di awal. Karena saat motor melambat namun kecepatannya masih di atas 30 km/jam, maka untuk menambah kecepatan lagi perlu waktu yang cukup lama karena putaran tengahnya tidak se-responsif putaran bawah.
Sedangkan untuk mode berkendara ECON pada Honda ICON e: sepertinya hanya cocok untuk digunakan di kawasan pemukiman saja, bukan di jalan raya besar. Pasalnya mode berkendara ini tidak memiliki tarikan responsif di putaran bawah seperti pada mode STD.
Sehingga bisa menghambat laju lalu lintas, misalnya seperti di lampu merah, saat ingin melaju menggunakan mode ECON maka Honda ICON e: butuh waktu yang cukup lama bahkan hanya untuk mencapai kecepatan 30 km/jam.
Nah ada yang perlu diketahui lagi soal Honda ICON e:, motor listrik ini akan mengalami penurunan kecepatan dan akselerasi ketika baterai sudah di bawah 40 persen.
Menariknya di bawah 10 persen, motor listrik ini tidak beralih ke turtle mode, seperti motor listrik Honda lainnya. Artinya dengan baterai 10 persen, motor memang mengalami penurunan tenaga namun kecepatan tidak dibatasi seperti EM1 e: yang hanya bisa sekitar 30 km/jam saja.

Lantas bagaimana dengan konsumsi daya baterainya? Selama menggunakan Honda ICON e:, untuk perjalanan 15 km dari rumah menuju kantor bisa memakan presentase baterai hingga 37 persen.
Artinya jika motor digunakan untuk pulang pergi kantor, maka bisa menghabiskan daya sekitar 74 persen. Sehingga penggunanya perlu mengisi daya setiap hari agar motor bisa digunakan.
Nah untuk mengisi dayanya membutuhkan waktu 7 jam 20 menit untuk 0-100 persen. Sementara untuk penggunaan, pastinya sangat jarang motor digunakan hingga baterai habis, sehingga perkiraan waktu untuk mengisi 25-75 persen membutuhkan waktu 3 jam 30 menit.
Soal biaya yang harus dikeluarkan setiap pengecasan, hitung saja dari kapasitas baterai. Baterai Honda ICON e: memiliki spesifikasi 48 V 30,6 Ah alias setara 1,8 kWh, nah jika Anda menggunakan daya listrik minimal 1300 watt di rumah, maka biaya per 1 kWh adalah sekitar Rp 1.699,53. Dengan harga tersebut, mengisi baterai Honda ICON e: hingga penuh hanya membutuhkan biaya Rp3.300,06 saja.

Kesimpulan
Motor listrik Honda ICON e: cukup menjanjikan untuk dipakai harian, terutama bagi orang-orang yang mencintai lingkungan dan tidak suka kebut-kebutan di jalan raya.
Hanya saja, jarak tempuh menjadi tantangan besar jika menggunakan motor ini untuk keperluan kerja. Jika jarak tempuh rumah Anda ke kantor di bawah 20 km, maka cukup lakukan pengecasan di rumah saja.
Namun jika jarak ke kantor di atas 30 kilometer, maka pengguna Honda ICON e: perlu membawa charger dan perlu lokasi pengecasan di kantor agar motor tetap bisa di bawah pulang.
Dari segi harga, Honda ICON e: yang dijual Rp28 juta memang cukup tinggi, namun motor ini menawarkan build quality yang tentunya lebih kokoh dibandingkan motor-motor listrik merek-merek baru yang saat ini menjamur di Indonesia.
