Review Realme 13+: Kinerja Lebih Oke, Kamera Kena Downgrade
Uzone.id - Realme 13+ 5G jadi andalan Realme untuk bersaing di segmen pasar yang ketat dengan rentang harga Rp4 jutaan. Di segmen ini, umumnya konsumen perlu smartphone yang ‘serba bisa’ dengan harga yang tak perlu menguras kantong lebih dalam lagi.
Realme 13+ sendiri usung spesifikasi yang tak boleh dianggap remeh. Malah, dapur pacunya dibuat setara Oppo Reno12 Pro yang selisih harganya bahkan lebih dari Rp4 jutaan.Ya, smartphone ini prosesor MediaTek Dimensity 7300 Energy, plus RAM 12 GB dengan ruang penyimpanan 256 GB. Pertanyaannya, seberapa cepat performa ponsel ini, dan adakah fitur spesial di Realme 13+?
Sebelum kami beberkan seberapa kencang kinerja Realme 13+, mari bedah spesifikasi lengkap smartphone ini dulu.
Di depan, Realme 13+ tampilkan layar datar seluas 6,67 inci. Panelnya E4 AMOLED beresolusi Full HD+ dan sudah mendukung refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 180Hz.
“Ah sudah biasa.”
Belum selesai fitur layarnya. Layar AMOLED Realme 13+ mampu suguhkan tingkat kecerahan sampai 2.000 nits pada peak mode, serta telah mendukung codec HDR, HDR10+, dan Widevine L1. Alhasil, kalian bisa nonton Netflix beresolusi Full HD atau YouTube dengan mode HDR yang aktif di ponsel ini.
Dan untuk gamer, Realme unlock frame rate tinggi untuk beberapa game populer. Misalnya, Free Fire, PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), sampai Call of Duty: Mobile, semuanya bisa dimainkan pada mode 90 FPS. Sementara Honor of Kings—kebetulan Realme sudah berkolaborasi, memungkinkan gamer bermain di mode 120 FPS.
Bicara desain, memang Realme 13+ tak mengadopsi desain ala ponsel gaming. Jauh kesan ekstrem bila membandingkannya dengan Infinix GT 20 Pro atau Tecno Pova 6 Pro.
Realme memang bilang kalau desain ponsel barunya bertema ‘Victory Speed Design’. Ada dua warna, yakni Victory Gold dan Dark Purple. Namun buat kami, desainnya tak relate dengan kecepatan—apalagi gaming. Kendati begitu, tetap bagus kok desainnya, terlihat berkelas.
Warnanya kelihatan seperti dual-tone dengan tekstur matte yang sedikit halus. Panel bodinya sendiri terbuat dari polikarbonat yang turut diperindah dengan pola macam pasir-pasir halus yang tersapu oleh angin.
Bingkai kameranya dibuat kekinian, bentuknya lingkaran. Lagi tren desain kamera seperti ini, dari flagship sampai entry-level, model kameranya kurang lebih hampir sama. Dan lagi, desain kameranya pun cukup mirip dengan Realme 12+.
Ada beberapa sedikit perbedaan dibanding seri sebelumnya. Di varian sekarang, tepian bodinya dibuat agak melengkung, jadi lebih nyaman digenggam dengan satu tangan. Namun, Realme tak lagi menggunakan panel belakang kulit vegan yang sebenarnya bikin Realme 12+ saat itu terlihat lebih premium.
Satu hal yang menarik dari Realme 13+. Smartphone ini masih mempertahankan jack audio 3,5mm di bagian atas bodi. Kalau kalian mau nge-game tanpa delay, kami sarankan pakai headset kabel saja.
Hasil tes performa
Sekarang beralih ke dapur pacunya. Dimensity 7300 Energy pada ponsel ini dibuat menggunakan arsitektur 4nm. Prosesor ini sama lho dengan Oppo Reno12 Pro, bahkan jenis RAM dan ruang penyimpanannya pun serupa.
Realme 13+ punya RAM LPDDR4X 12 GB yang bisa ditambah secara virtual hingga total 26 GB (12+14 GB), kemudian memori penyimpanan UFS 3.1 256 GB yang bisa ditambah lagi dengan microSD asalkan mau mengorbankan slot SIM 2.
Untuk menjaga daya gedor Dimensity 7300 Energy tetap stabil, Realme jejalkan sistem pendingin berupa vapor chamber stainless steel sebesar 6.050 mm2 dan GT Mode. Mau tau seberapa kencang performanya? Berikut hasil tesnya:
AnTuTu Benchmark v10: 735.768 poin
PCMark: 15.258 poin
3DMark Wild Life Extreme: 3.172 (best loop), 3.141 (lowest loop), stability: 99 persen
PCMark Battery Test: 15 jam 51 menit
Skor AnTuTu dari smartphone ini jelas sudah tinggi. Masih berada di bawah Snapdragon 7 Gen 3, namun berada cukup jauh di atas Snapdragon 7s Gen 2.
Yang kami apresiasi, Dimensity 7300 Energy ini punya performa CPU dan GPU yang stabil. Bukan cuma itu, vapor chamber sebagai sistem pendinginan, memang sukses menjaga temperaturnya serendah mungkin. Titik terpanas berdasarkan aplikasi hanya 36 derajat Celcius.
Realme 13+ ditopang baterai berkapasitas 5.000 mAh. Dari pengujian, baterainya bisa bertahan lebih dari 15 jam untuk menjalankan berbagai macam simulasi.
Sementara untuk pengecasannya, ponsel ini mendukung fast charging 80W. Sampai penuh, cukup 40 menit saja.
Dapur pacu upgrade, kamera kena downgrade
Performa ditingkatkan, tapi kamera malah kena nerf—dikurangi kemampuannya. Masih tiga kamera, tapi spesifikasinya dibuat berbeda.
Kamera utama 50 MP dengan sensor Sony LYT-600 yang sudah dukung optical image stabilization (OIS). Realme hilangkan kamera ultrawide dan makro dari seri sebelumnya, menjadi kamera monochrome 2 MP dan sensor flicker saja. Sementara di depan, ada kamera selfie 16 MP.
Ya, secara garis besar hanya kamera saja yang di-downgrade oleh Realme. Di luar dapur pacu yang lebih kencang dan stabil, Realme juga berikan ketahanan terhadap air dan debu yang lebih bagus.
Realme 13+ sudah mengantongi rating IP65 atau tahan semburan air bertekanan rendah dan debu. Harusnya, ponsel ini jauh lebih aman untuk digunakan beraktivitas di luar ruangan kala kondisi cuaca sedang tak menentu.
Kesimpulan
Realme 13+ 5G hadir sebagai smartphone serba bisa dengan performa tinggi di kelas Rp4 jutaan. Dibekali prosesor Dimensity 7300 Energy, RAM hingga 26 GB, dan baterai tahan lama dengan fast charging 80W, ponsel ini cocok untuk multitasking, gaming, dan hiburan.
Desainnya elegan, dengan tambahan fitur ketahanan air dan debu IP65 yang mendukung aktivitas di luar ruangan.
Namun, Realme mengorbankan kamera dengan menghilangkan lensa ultrawide dan makro untuk menghadirkan banyak upgrade di sektor lainnya. Realme 13+ harus puas dengan kamera tambahan berupa lensa monochrome dan sensor flicker.