Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Ini Rencana Telkom ke Depan

Uzone.id — Telkom Indonesia merombak habis-habisan jajaran direksi maupun komisaris perusahaan untuk satu periode ke depan. Dalam RUPS yang digelar Selasa, (27/05), Telkom Indonesia resmi menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Komisaris Utama dan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama Telkom Indonesia.
Tak hanya itu, dalam jajaran ini juga terdapat posisi baru yaitu Wakil Direktur Telkom Indonesia yang diisi oleh Muhammad Awalluddin. Dalam konferensi pers pasca RUPS bersama awak media, Awalluddin yang mewakili Dian Siswarini pun menyampaikan beberapa rencana Telkom Indonesia kedepannya.“Buat kami, Telkom Indonesia kedepannya tidak hanya cukup sebagai operator telekomunikasi semata. Tapi, Telkom Indonesia harus menjadi akselerator untuk infrastruktur digital nasional, ini penting karena memang Telkom Indonesia sebagai flag carrier provider telekomunikasi di Indonesia,” ujarnya pasca RUPS berlangsung.
Ia juga menyebut bahwa jajaran direksi yang baru ini akan terus menjalankan program-program akselerasi yang sudah dijalankan oleh direksi Telkom Indonesia, termasuk untuk pengembangan infrastruktur digital nasional.
Selanjutnya, Telkom juga akan melaksanakan apa yang menjadi ‘perintah’ dari para pemegang saham agar tetap memiliki peran penting dalam ekosistem digital Indonesia saat ini.
“Jadi, dengan portofolio yang sudah dikembangkan oleh Telkom Indonesia saat ini. Satu lini usaha kita Telkomsel, yang kedua adalah lini usaha data center, yang ketiga lini usaha infrastruktur dan berbagai ekosistem penunjang digital lain yang saya rasa tidak ada kata lain peran ini memang harus menjadi peran utama Telkom di depannya,” tambahnya.
Dengan peran ini, Telkom berkomitmen untuk menjadi pemimpin ekosistem digital dalam mendukung astacita pemerintahan Presiden Prabowo.
“Dan berbagai program-program besar yang digagas pemerintahan ini, saya rasa Telkom akan mengambil peran seperti itu,” kata Awalluddin.
Awalluddin menyebut bahwa dengan Telkom Indonesia tidak hanya berada dalam konteks pembangunan infrastruktur semata, tidak hanya dalam konteks bisnis digital semata, namun juga memberikan warna dalam kedaulatan digital, digital sovereignty.
