Home
/
Digilife

Rumah Sakit Ini Pertama Terapkan AI, Deteksi Covid-19 Hanya 30 Detik

Rumah Sakit Ini Pertama Terapkan AI, Deteksi Covid-19 Hanya 30 Detik

Siti Sarifah13 April 2020
Bagikan :

Uzone.id - Huawei rupanya terus ingin menunjukkan kemampuan dan kehebatan teknologinya di segala bidang. Kali ini, mereka menunjuk satu rumah sakit yang diklaim sebagai pertama yang menerapkan teknologi Artificial Intelligence buatannya guna mempercepat proses penanganan pasien Covid-19.

Rumah sakit tersebut adalah RSPP Jakarta. Rumah Sakit Pusat Pertamina itu merupakan salah satu yang terbesar di Jakarta. RSPP adalah satu dari 16 rumah sakit yang dikelola oleh Pertamedika (PT Pertamina Bina Medika) IHC.

"Kami menerapkan solusi TIK berbasis teknologi AI dari Huawei, yaitu AI-Assisted Analysis. Penerapan teknologi AI Huawei di RSPP ini merupakan bagian dari realisasi aksi global Huawei dalam membantu dunia internasional memerangi pandemi COVID-19. Diketahui, saat ini dunia kesehatan Indonesia menghadapi tantangan besar berupa masih tingginya tingkat mortalitas yang disebabkan oleh COVID-19, yaitu sekitar 9-10 persen," ujar Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH, Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, dalam keterangan resminya, Senin, 13 April 2020.

Huawei AI Image
Preview

Dikatakan Ahmad Hariri, ST, CDT, MM, Pws. Radiologi RSPP, rumah sakit tempatnya bekerja ini telah menerapkan solusi AI-Assisted Analysis dari Huawei sejak 2 April 2020. Solusi ini disebutnya efektif meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam melakukan pendeteksian serta diagnosis terhadap pasien-pasien terdampak COVID-19.

Ahmad menjelaskan, dengan memanfaatkan teknologi AI dari Huawei, pihaknya dapat secara langsung mengetahui kondisi paru-paru pasien dan munculnya area pelukaan pada organ tersebut yang menjadi beberapa penanda adanya gejala akibat infeksi Covid-19, sebelum dilakukan konfirmasi oleh dokter spesialis radiologi.

“Kami sangat terbantu dengan adanya teknologi AI dari Huawei ini. Solusi ini mampu mendeteksi gambaran Pneumonia sejak di tahap awal. Melalui alat buatan Huawei ini, dalam kisaran waktu sekira 30 detik kami bisa memperoleh indikasi apakah pasien terinfeksi COVID-19 atau tidak. Ketika didapatkan gambaran normal, maka akan muncul ikon warna hijau. Namun ketika didapatkan gambaran infiltrat (ciri khas pneumonia), ikon warna merah akan muncul. Dengan kata lain, pasien tersebut terindikasi terinfeksi virus,” jelas Ahmad.

Menurutnya, solusi ini sangat bermanfaat bagi RSPP untuk melakukan percepatan treatment lanjutannya. Dalam aplikasi AI Huawei juga, ketika ditemukan gambaran akibat infeksi virus, akan langsung diketahui volumenya dan segmen-segmen wilayah parunya. Hal ini akan memberikan referensi tambahan bagi radiolog dalam melakukan ekspertisnya. Jika aplikasi ini diberikan akses ke klinisi pengirim akan sangat membantu dalam percepatan tindakan lanjutan untuk mereka, sembari menunggu hasil ekspertis radiologis.

Tingkat akurasi dengan menggunakan teknologi AI huawei juga sangat tinggi. Dari 50 data pasien yang diperiksa, disandingkan dengan ekpertis radiologis, tingkat akurasinya mencapai 93%. Menurut Ahmad, pihaknya optimistis, dengan makin banyaknya data-data yang akan bertambah dan dianalisis melalui teknologi AI dari Huawei, maka hasil ke depannya akan makin bertambah akurat.

populerRelated Article