Home
/
Digilife

Selama Pandemi, Gamer di Indonesia Naik Sampai 20 Persen

Selama Pandemi, Gamer di Indonesia Naik Sampai 20 Persen

Hani Nur Fajrina28 April 2020
Bagikan :

(Ilustrasi/Unsplash)

Uzone.id -- Pandemi COVID-19 memang mengganggu produktivitas banyak industri, tak terkecuali sektor kreatif di Indonesia. Meski begitu, ‘hikmah’ dari pandemi ini adalah orang-orang semakin rajin main game.

Hal ini diutarakan oleh Joshua Simandjuntak selaku PLT Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam sesi diskusi bersama Kreatif Hub dan Indosat Ooredoo.

“Pandemi ini benar-benar kena ke semua sektor kreatif, gak pilih-pilih kasih, semuanya kena. Tapi, tetap ada hal yang bisa dibagikan sisi positifnya, salah satunya game digital itu jadi naik,” ungkap Joshua pada konferensi video yang digelar pada Selasa (28/4).

Baca juga: Banyak Cheating, Fitur Call of Duty Ini Dimatikan

Joshua kemudian memaparkan sedikit data yang dia peroleh dari Asosiasi Game Indonesia (AGI).

“Dari data mereka itu, bagi pemilik atau user game, memang naik sekitar 10 sampai 20 persen. Yang variatif itu baru dari pihak teman-teman developernya,” kata Joshua lagi.

Dari penjelasannya, pihak developer game tampak begitu menyadari bahwa ada demand tinggi sejak pandemi corona berlangsung karena banyak orang yang menggunakan game mobile sebagai ‘pelarian’ dari kejenuhan. Namun, tetap ada rintangan tersendiri.

“Jumlah gamer memang naik, namun industri game tidak bisa dipungkiri tetap terkena imbas, karena mereka itu ‘kan tetap harus mengembangkan game, tapi dari rumah alias WFH [work from home],” jelas Joshua.

Baca juga: Di Rumah Aja, Banyak Orang Makin Doyan Main Game Online

Kerja secara mobile dari rumah seperti rutinitas sekarang ini diakui oleh para developer game menjadi salah satu tantangan besar karena adanya kesenjangan infrastruktur.

“Ternyata kalau bikin game di kantor dan di rumah itu meskipun sama-sama di depan komputer, ternyata infrastrukturnya tidak sama, tidak memadai karena soal transfer datanya saja sudah berbeda,” terang Joshua.

Dia melanjutkan, “jadi sepertinya ada juga itu permintaan dari pihak developer kepada pemerintah agar meningkatkan dari sisi infrastruktur teknologi, bisa saja kita mengajukan ini kepada Kominfo [Kementerian Komunikasi dan Informatika] untuk melakukan upgrade industri game ini agar semakin besar.”

populerRelated Article