Siapkan Talenta Melek AI, Komdigi Bekali Anak SD Belajar Visual Coding

Uzone.id — Kementerian Komunikasi dan Digital mulai menggelar pelatihan untuk belajar coding di tingkat SD. Pelatihan ini dilakukan untuk mendorong terbentuknya talenta digital semenjak dini.
Dalam kunjungannya ke SDN Pangukan, Sleman, Nezar Patria, Wakil Menteri Komdigi, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan agar siswa sekolah dasar dapat menguasai kemampuan dasar pemrograman sejak anak-anak berusia dini.Pembelajaran coding ini akan dikenalkan pada anak SD kelas 5 dan akan terus diterapkan ke kelas 6 hingga nanti pada saat SMP, mereka bisa mulai mempraktekannya.
“Sasarannya dari kelas 5 SD coding itu diperkenalkan, karena ini juga persiapan buat mereka nantinya sejak usia sekolah dasar sudah mendapatkan dasar-dasar (pelatihan koding). Nanti di kelas 6, mereka bisa belajar lagi. Setelah lulus masuk SMP diharapkan kemampuan mereka untuk menyerap dan juga mempraktikkan koding sudah jauh lebih baik,” kata Nezar.
Selain memberikan pelatigan, BPSDM Kementerian Komdigi juga telah menyiapkan platform khusus Learning Management System atau aplikasi Scratch yang memudahkan siswa SD mengenal dan belajar coding secara visual.
“Ini saya kira memenuhi kebutuhan peningkatan talent digital kita nantinya. Jadi, sejak SD mereka memang sudah diajarkan, sudah mengenali dan sudah paham bagaimana satu aplikasi digital itu bekerja atau aplikasi komputer itu bisa bekerja,” tambahnya.
Pembelajaran ini akan terus berlanjut untuk bekal mereka di tingkat SMP, Nezar menjelaskan bahwa pembelajaran visual coding ini penting untuk menata tujuan mereka ketika masuk SMA atau universitas.
“Karena di tingkat SMP ini juga penting untuk menuju nanti ke SMA dan di SMA ada banyak pilihan, apakah nanti mau ke SMK, ke universitas atau mau menajamkan skillnya dengan belajar khusus keterampilan digital. Ini kita bekali sejak usia dini, nanti bagaimana perkembangan selanjutnya kita harapkan berguna buat mereka,” tambahnya.
Sementara itu, pelatihan coding ini sendiri menjadi salah satu wujud Komdigi untuk menciptakan talenta digital yang terampil dan menguasai teknologi terbaru. Tak hanya itu, pelatihan ini juga selaras dengan usulan soal penerapan kurikulum coding di SD dan SMP yang sempat disinggung oleh Gibran Rakabuming.
Pelatihan semenjak dini juga untuk memenuhi kebutuhan peningkatan talent digital di Indonesia dengan target 9 juta talenta digital di tahun 2030.
“Hal ini juga yang diidentifikasi oleh UNESCO, ketika mereka melakukan semacam survei untuk melihat kesiapan Indonesia mengadopsi teknologi terbaru atau yang kita sebut sebagai emerging teknologi terutama Artificial Intelligence (AI),” jelas Nezar.
Pelatihan semenjak dini ini menjadi bagian dari tiga faktor yang perlu ditindaklanjuti agar Indonesia siap dalam menghadapi era teknologi AI, yaitu kesenjangan digital, infrastruktur digital dan bidang riset serta pengembangan AI.
