SIC Batch 6 Digelar, Cetak 4.500 Ahli Coding & AI di Indonesia

Uzone.id — Program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 sudah mulai digelar semenjak Desember 2024 lalu. Saat ini, program pelatihan talenta digital dari Samsung ini sudah menyelesaikan Stage 1 yaitu Coding & Programming dan Stage 2 yakni Design Thinking & IoT Development.
Setelah melalui 2 stage tersebut, program SIC Batch 6 akan berlanjut pada stage 3 yang akan dilaksanakan pada 1 Maret - 12 April mendatang, di stage ini peserta akan melanjutkan pembelajaran dengan pengenalan cara integrasi Artificial Intelligence (AI) menjadi Internet of Things (IoT).Para peserta akan dibekali pemahaman soal keterkaitan AI menjadi IoT serta bagaimana integrasi keduanya mampu meningkatkan otomatisasi, efisiensi, serta pengambilan keputusan.
Untuk mengembangkan keterampilan dalam memecahkan solusi berbasis AI dalam pemrosesan gambar dan video, peserta akan diperkenalkan dengan Computer Vision dan Generative AI, termasuk cara menggunakan software Python dan platform kecerdasan buatan Gemini.
Peserta juga akan dikenalkan secara mendetail dengan setiap teknik yang dibutuhkan untuk melakukan penginteragisan AI ke IoT seperti cara meningkatkan kualitas respons AI menggunakan RAG, cara penggunaan Fine-Tuning, cara menerapkan model machine learning ke dalam aplikasi interaktif menggunakan Streamlit, serta mempelajari cara menghubungkan data dari perangkat IoT dengan AI.
Sebelumnya, di Stage 1 dan 2, peserta dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, tidak hanya melakukan praktik langsung (hands-on) melalui simulator, tetapi juga diberikan IoT Kit secara fisik untuk mendukung eksploitasi dan pendalaman materi IoT secara mendalam.
Peserta juga memulai pembelajaran di awal pelatihan dengan pengenalan konsep dasar Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Materi ini menjadi landasan bagi peserta untuk memahami konsep dasar serta aspek teknis dari AI dan IoT.
Pelatihan AI, Coding hingga penciptaan IoT ini sendiri sejalan dengan program pemerintah yang resmi memasukkan coding dan AI dalam kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran pilihan sejak dini, mulai tahun ajaran 2025/2026 mendatang.
Winner Jihad Akbar, S.Si. M.Ak. Direktur SMA, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pun terus mendukung program SIC sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era digital.
“Dengan akses ke teknologi dan metode pembelajaran inovatif, kami yakin mereka dapat berkembang menjadi talenta yang siap bersaing di kancah global. Langkah ini selaras dengan misi pemerintah dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi serta pendidikan bermutu untuk semua, sehingga Indonesia dapat terus maju di era transformasi digital,” katanya.
Samsung Innovation Campus juga terus memperkuat reputasinya sebagai program pendidikan unggulan yang menarik minat tinggi dari siswa/mahasiswa dan guru/dosen di berbagai daerah di Indonesia.
Tahun ini, jumlah pendaftar SIC Batch ke-6 mencapai total 10.623 pendaftar. Jumlah ini kemudian dikurasi kembali dan hanya sekitar 4.509 peserta yang masuk ke Stage 1.
Selama pelatihan berlangsung dari Stage 1, SIC mengatakan bahwa setiap peserta telah menunjukkan perkembangan positif.
Contohnya, dari total peserta yang masuk Stage 1, sebanyak 3.634 orang hadir secara aktif dan memperlihatkan skor pre-test rata-rata 77.47 dan pada saat post-test skornya melonjak jadi 93.09, yang menunjukkan keberhasilan metode pengajaran berbasis praktik yang diterapkan dalam program ini.
SIC Batch 6 sendiri ditujukan untuk pelajar SMA, SMK, MA, dan mahasiswa (D3, D4 dan S1) dari perguruan tinggi, yang masih aktif pada tahun ajaran 2024/2025. Nantinya, para peserta program akan mendapat sertifikat dan para pemenang akan mendapatkan sertifikat dari institusi yang memegang akreditasi internasional.
Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing, Samsung Electronics Indonesia mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga dalam mendukung tenaga pendidik dalam mengembangkan ekosistem literasi digital yang berkelanjutan melalui program ini.
“Samsung Innovation Campus adalah komitmen nyata kami dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia agar mampu menjadi inovator yang dapat bersaing di tingkat global. Kami percaya bahwa dengan akses ke pendidikan yang berkualitas, mereka dapat menciptakan solusi inovatif dan membawa perubahan, khususnya di dunia teknologi,” ujarnya.
