Home
/
News

Siti Fatimah, Korban Kebakaran Kosambi itu Tulang Punggung Keluarga

Siti Fatimah, Korban Kebakaran Kosambi itu Tulang Punggung Keluarga

Indra Subagja27 October 2017
Bagikan :

Siti Fatimah (15) menjadi salah satu korban paling muda dalam kebakaran Gudang Petasan Kosambi, Kamis kemarin. Siti yang bekerja sebagai buruh borongan di pabrik petasan tersebut mengalami nasib nahas karena luka bakar di beberapa bagian tubuhnya. Fatimah mengalami luka bakar di atas 50 persen.

Sinah (45) ibu dari Siti Fatimah menjelaskan, putri bungsunya itu memang berkeinginan untuk bekerja di pabrik demi meringankan beban keluarga. 

Dia bercerita bahwa salah satu alasan anaknya bekerja adalah menggantikan posisi ayahnya yang sudah tidak bekerja lagi karena sakit pada bagian kaki. Anaknya itu juga memilih untuk tidak melanjutnya sekolahnya karena terkendala biaya.

"Dia pengen kerja karena buat bantu keluarga, soalnya bapaknya sudah enggak kerja lagi, sering sakit-sakitan di kaki. Dia ngomong nanti gaji hariannya buat bantu keperluan sehari-hari. Dia juga sudah putus sekolah. Waktu sekolah lalu MTS yang ada di Kampung Melayu," kata Sinah sambil menagis di RSUD Tangerang, Jumat (27/10).

Karena niat baik anaknya itu, Sinah mengikhlaskan anaknya bekerja. Hal itu karena kebutuhan keluarga dan lokasi pabrik yang tidak jauh dari rumahnya.

Preview

"Alasannya cuman ingin bantu keluarga Dia anak kelima. Pengen cari duit sendiri sekalian bantu-bantu keluarga. Dia izin ke saya mau kerja cuman tempel-tempelin kembang api. Saya mah enggak tahu kalau dia kerja di Gudang Petasan. Dia memang kerjanya tuh dekat. Terus gak capek, hitung-hitung buat bantu keluarga juga. Ini ibu sama bapaknya sudah gak kerja lagi. Si bapak sakit kaki," tuturnya.

Selang beberapa minggu, Sinah mengatakan bahwa putrinya berkeinginan lagi untuk mencari pekerjaan lain. Hal ini karena gaji yang diperolehnya sebagai buruh pabrik, dirasa tak cukup memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan, minggu ini adalah waktu-waktu terakhir anaknya bekerja di perusahaan tersebut.

"Sebenarnya ini mau berhenti senin depan ini. Dia baru 2 minggu mau cari kerja yang lebih baik. Soalnya gajinya enggak cukup. Dia dari anak harian ke anak borongan. Dari harga Rp 55r ibu sampai 30 ribu perhari kerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore kerjanya," jelasnya.

Namun, tak seperti yang direncanakan. Musibah melanda. Kebakaran di tempatnya bekerja membuat Siti Fatimah dirawat di RSUD Tangerang. Sinah pun sebagai seorang ibu merasa terkejut bahkan tak bisa berbuat apa-apa lagi. Sosok anak tangguhnya itu sekarang malah terbaring lemah di Rumah Sakit.

"Dia sekarang baru dioperasi. Cuman saya belum lihat. Katanya luka bakar. Saya belum tahu. Semoga cepat sembuh, bisa.sehat lagi," harapnya.

populerRelated Article