Home
/
Startup

Soal Driver Ojol Dapat THR, Asosiasi: Platform Ride Hailing Bisa Bangkrut

Soal Driver Ojol Dapat THR, Asosiasi: Platform Ride Hailing Bisa Bangkrut

Vina Insyani21 February 2025
Bagikan :

Uzone.id — Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital Indonesia (Modantara) ikut angkat bicara terkait pemerintah yang mengimbau perusahaan ride hailing untuk memberikan Tunjangan Hari Raya atau THR.

Dalam keterangan yang diterima Uzone.id, Jumat, (21/02), Modantara yang menaungi pelaku industri mobilitas dan pengantaran berbasis platform digital menyatakan bahwa pihaknya merasa keberatannya jika regulasi dibuat tidak berimbang dan hanya mementingkan satu pihak saja

“Kami siap berdiskusi lebih lanjut dengan pemerintah serta para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan regulasi yang diterapkan mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang, tidak hanya bagi platform digital (aplikator) dan Mitra, tetapi juga bagi seluruh ekosistem industri ini,” kata Agung Yudha, Direktur Eksekutif Modantara.



Agung meneruskan bahwa saat ini pelaku industri on-demand termasuk ride-hailing masih menghadapi berbagai tantangan dalam pertumbuhan bisnisnya. 

“Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterbitkan tidak justru menghambat pertumbuhan atau bahkan membatasi manfaat yang telah diberikan kepada para Mitra,” tambahnya.

Dengan adanya pemberlakuan Bantuan Hari Raya (BHR), Agung menyebut bahwa hal tersebut berpotensi membuat pelaku industri on-demand melakukan penyesuaian bisnis yang pada akhirnya akan berdampak pada pengurangan program kesejahteraan mitra yang sudah ada.

Oleh karena itu, asosiasi meminta agar setiap kebijakan harus mempertimbangkan kepentingan utama para pemangku kepentingan—perusahaan aplikator, Mitra, konsumen dan bisnis lain yang bergantung pada layanan platform digital. 

“Jika tidak, regulasi ini berpotensi menghambat pertumbuhan digitalisasi nasional," ujar Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin.

Tak hanya soal itu, rencana untuk menjadikan pekerja ekonomi informal atau gig worker seperti driver ojek online menjadi karyawan tetap juga perlu dikaji kembali. Asosiasi meminta pemerintah untuk melakukan pendekatan yang lebih inklusif dan berimbang dalam penyusunan kebijakan terkait pekerja platform digital.

Pemerintah juga dinilai perlu melakukan perbandingan dengan pengalaman negara lain beserta dampaknya dalam membuat regulasi terkait pekerja ekonomi informal tersebut.



Contohnya di Jenewa, Swiss. Dampak menjadikan mitra sebagai karyawan membuat jumlah mitra itu sendiri turun hingga 67 persen, ribuan pekerjaan hilang, dan banyak yang tetap menganggur. 

Tak hanya itu, biaya layanan juga akan mengalami kenaikkan, permintaan turun, dan pendapatan restoran serta pajak berkurang. Di Spanyol, Uber harus memberhentikan 4.000 Mitra mereka, platform Deliveroo harus keluar dari pasar dan membuat ribuan orang kehilangan pekerjaan. Kejadian serupa juga terjadi di Inggris, Seattle, Amerika Serikat, bahkan Singapura. 

Jika aturan tersebut benar-benar dilakukan oleh Pemerintah, maka dampaknya pun disebut tidak akan main-main.

Platform digital seperti ride-hailing dan food delivery akan sulit beroperasi, mengurangi jumlah Mitra, dan berujung pada hilangnya pekerjaan bagi jutaan orang yang mengandalkan sektor ini sebagai sumber pendapatan utama.

Mereka juga akan menaikkan layanan karena kenaikan biaya operasional saat menjadikan Mitra sebagai karyawan. Hal ini juga akan mempengaruhi MKM, restoran, pedagang kecil, dan bisnis lain yang bergantung pada platform digital.

Potensi yang paling buruk adalah platform digital kemungkinan akan mengalami masa sulit hingga akhirnya menutup layanan mereka, baik yang lokal maupun perusahaan luar. Hal ini didorong oleh biaya operasional meningkat drastis dan permintaan turun akibat kenaikan harga.

“Hal ini bisa berdampak luas pada ribuan Mitra yang kehilangan akses terhadap sumber penghasilan mereka,” tambahnya.

Saat ini, meski tidak memberikan Tunjangan Hari Raya, Modantara mengungkap bahwa perusahaan ride hailing hingga food delivery memberikan dukungan kepada mitra dalam berbagai inisiatif.

“Antara lain bantuan modal usaha, beasiswa pendidikan bagi anak Mitra, serta pemberian paket bahan pokok dan perawatan kendaraan dengan harga khusus, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga pendapatan Mitra,” tambahnya.


populerRelated Article