SpaceX Ketahuan Bikin Satelit Mata-mata, China Langsung Geram
Ilustrasi foto: SpaceX/Unsplash
Uzone.id – Beberapa hari lalu, perusahaan teknologi milik Elon Musk, SpaceX dilaporkan sedang membuat ratusan satelit mata-mata untuk badan intelijen AS.
Laporan ini dibongkar oleh Reuters, Minggu, (17/03) lalu, unit Starshield SpaceX sedang mengembangkan jaringan satelit di bawah kontrak rahasia senilai USD1,8 miliar dengan National Reconnaissance Office (NRO).Menanggapi hal tersebut, pihak militer China menyebut kalau Amerika Serikat tidak tahu malu dan melakukan standar ganda. Pasalnya, AS sendiri sering menuduh berbagai perusahaan China berpotensi mengancam keamanan mereka.
Terbaru, AS ingin memblokir TikTok karena disebut mengancam keamanan warganya, dan menyebut kalau mobil listrik buatan China sebagai perangkat mata-mata.
“Kami mendesak perusahaan-perusahaan AS untuk tidak membantu penjahat melakukan kejahatan,” tulis Junzhengping, akun yang dijalankan oleh militer China di Weibo, dikutip dari Reuters, Selasa, (19/03).
Selain itu, proyek satelit mata-mata ini juga diklaim bisa menimbulkan “tantangan terhadap keamanan dan stabilitas dalam skala global.”
“Pengintaian intelijen tingkat tinggi Amerika Serikat terhadap negara atau wilayah tertentu pasti akan menyebabkan beberapa isu hangat menjadi lebih sensitif atau bahkan meningkat,” kata Wang Yanan, pemimpin redaksi Aerospace Knowledge.
Sebelumnya, SpaceX disebut sedang melakukan pengembangan satelit mata-mata yang nantinya bisa digunakan oleh tentara AS di seluruh dunia.
Nantinya, sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa program ini akan secara signifikan memajukan kemampuan pemerintah dan militer AS untuk dengan cepat menemukan target potensial hampir di mana saja di dunia.
National Reconnaissance Office atau NRO mengakui misinya untuk mengembangkan sistem pengawasan berbasis ruang angkasa, namun menolak berkomentar mengenai sejauh mana keterlibatan SpaceX.