Home
/
News

Sultan Minta Larangan Mahasiswi Bercadar Dipertimbangkan

Sultan Minta Larangan Mahasiswi Bercadar Dipertimbangkan

-

Suriyanto08 March 2018
Bagikan :

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pelarangan penggunaan cadar bagi mahasiswi di lingkungan kampus perlu dipertimbangkan lagi. Yang terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dinilai Sultan bukan bentuk pelarangan, hanya pembinaan bagi mahasiswi bercadar.

"Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi," kata Sultan usai membuka Pameran Seni Kriya DIY di Yogyakarta, Kamis (8/3) seperti dilansir dari Antara.

Sultan menilai, kebijakan yang ada di UIN Sunan Kalijaga saat ini baru sebatas membina mahasiswi bercadar, belum dalam taraf melarang.

"Belum ada keputusan (pelarangan cadar) seperti itu," katanya.


UIN hanya meenurutnya hanya menyiapkan tim yang akan memberikan pembinaan atau konseling bagi mahasiswi yang bercadar.

"Jangan dibalik (menjadi) tidak boleh. Tidak ada kalimat tidak boleh," kata dia.

Sebelumnya, kepada wartawan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi mengatakan pihaknya melakukan pembinaan terhadap 41 mahasiswi yang memakai cadar dalam proses belajar mengajar di kampus.


"Pembinaan dalam bentuk konseling itu dilakukan agar mahasiswi bersangkutan tidak lagi memakai cadar untuk kepentingan ideologi atau aliran tertentu," kata dia.

Yudian mengatakan pemakaian cadar termasuk berlebihan karena dalam hukum Islam ada istilah Ijma' atau kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama berdasarkan Al Quran dan hadist dalam suatu perkara yang terjadi.

Selain itu, kata dia, dari aspek keamanan, tidak ada yang bisa menjamin mahasiswi bercadar saat menjalani ujian atau tes tertentu adalah benar-benar mahasiswi sesuai dengan identitasnya karena wajahnya tertutup.


"Konseling akan dilakukan beberapa kali. Jika mahasiswi bercadar itu telah diberikan konseling selama beberapa kali tetapi tidak ada perubahan, kami akan mempersilakan mereka untuk pindah kampus," katanya.

Menurut dia, pihak kampus juga akan menelusuri latar belakang keluarga mahasiswi bercadar serta motivasi memakai cadar. Keputusan memakai cadar itu dikhawatirkan tanpa sepengetahuan orang tua, melainkan karena terpengaruh ideologi atau aliran tertentu.

Ia menegaskan, kebijakan melakukan pembinaan terhadap mahasiswi bercadar itu karena UIN Sunan Kalijaga adalah kampus negeri yang berasaskan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

populerRelated Article