Tanpa Nadiem, Ini 4 Strategi Jangka Panjang Gojek
-
(Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi. Foto: dok. Gojek)
Uzone.id -- Perusahaan teknologi Gojek mendapat sorotan khusus sejak mantan CEO sekaligus salah satu pendirinya, Nadiem Makarim mengundurkan diri dan menjalani tugas negara sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selepas kepergian Nadiem, kira-kira apa yang akan dilakukan Gojek selanjutnya?Gojek memiliki dua nakhoda baru, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo. Co-CEO Gojek ini membeberkan empat poin strategi yang akan dilakukan Gojek dalam jangka panjang.
Pertama adalah penguatan tiga pilar produk yang paling diminati konsumen, yakni transportasi (GoRide), pesan-antar makanan dan minuman (GoFood), dan pembayaran (GoPay).
Baca juga: Gojek Berencana IPO
“Hal yang bikin kita menjadi SuperApp itu adalah setiap hari pasti dipakai. Dan tiga layanan ini adalah pilar pokok yang selalu digunakan konsumen setiap harinya. Ini akan terus kita tingkatkan, terutama teknologinya,” kata Kevin saat Konferensi Pers 9 Tahun Gojek di Jakarta, Sabtu (2/11).
Salah satu contohnya adalah peningkatan teknologi GPS dan routing agar semakin akurat.
Kedua adalah pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Hal ini termasuk soal core user dan melantai di bursa atau IPO (Initial Public Offering).
“IPO pertama harus di Indonesia karena ‘kan memang asal negara Gojek jadi sudah pasti di sini dulu. Kami juga mau masyarakat bisa berpartisipasi terhadap pertumbuhan Gojek dengan IPO ini,” imbuh Andre.
Ada hal menarik soal fokus pada core user atau konsumen setia Gojek yang sudah pasti menggunakan layanannya hampir setiap hari.
“Diskon memang hal penting dalam menggaet konsumen, namun pada akhirnya, kami mencapai titik di mana pengembangan layanan adalah hal terpenting agar semuanya berkelanjutan dan kepuasan yang meningkat,” tutur Kevin.
Dengan kata lain, Gojek tak lagi akan fokus menggeber diskon sana-sini, tapi lebih fokus menjaga bagaimana angka dan kepuasan dari core user semakin meningkat.
Baca juga: Mengenal 10 Startup Karya Perempuan yang Dibina Gojek
Ketiga, Gojek tetap akan fokus melakukan ekspansi secara internasional.
Sejauh ini, Gojek berhasil melebarkan sayap di Vietnam, Thailand, Singapura, dan layanan pembayaran di Filipina.
“Doakan saja agar ekspansi operasional layanan di Filipina dan Malaysia bisa berjalan dengan lancar di tahun depan, serta beberapa negara lainnya di Asia Tenggara,” ungkap Andre.
Dia melanjutkan, “selain ekspansi, kami juga menargetkan nilai transaksi dari pasar internasional bisa setara dengan transaksi di Indonesia, dari 20:80, menjadi 50:50. Paling lama 5 tahun, tapi kami akan usahakan dapat tercapai lebih cepat.”
Baca juga: Mengenal Istri Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, Sama-sama Terjun di Startup
Keempat, Gojek berambisi dapat menjadi perusahaan kelas dunia di mana semakin banyak talenta mancanegara tertarik bekerja di tempatnya.
“Kami menerima banyak antusiasme orang-orang dari Singapura, India, Amerika, bahkan Eropa yang ingin bekerja di Gojek. Ke depannya, hal ini kami harap dapat meningkatkan nama harum Gojek dan Indonesia sendiri agar dapat saling transfer ilmu dengan talent luar,” kata Kevin.
Gojek sendiri mengklaim selama 6 bulan terakhir, perusahaannya telah merekrut berbagai talent industri teknologi dari ragam perusahaan di Silicon Valley.