Telkom Akui Teknologi AI Bikin Hemat Perusahaan Hingga 40 Persen

Uzone.id — Seiring dengan perkembangannya yang pesat, kehadiran AI di Indonesia menjadi angin segar bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi tersebut. Diketahui, penetrasi AI di Indonesia akan terus bertambah besar ke depannya
Melihat potensi tersebut, Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia menyampaikan bahwa di Indonesia, angka pasar AI di Indonesia akan mencapai Rp60 Triliun di tahun 2030 mendatang.“Kalau saya tidak salah, angkanya itu proyeksinya sekitar USD4 miliar di tahun 2030 atau sekitar Rp60 triliun. Belum lagi kalau kita bicara soal teknologi-teknologi ke depan,” katanya dalam acara Business Update Inisiatif AI, Telkom Group, Rabu, (26/02).
Dalam kesempatan yang sama, Fajrin mengatakan bahwa Telkom Indonesia turut aktif menerapkan AI di lingkungan perusahaan. Menurutnya, teknologi AI ini mampu membantu hingga meningkatkan efisiensi perusahaan.
“AI ini, kami melihat dapat membantu perusahaan maupun government dalam mengakselerasi bisnis model ataupun proses bisnis yang berjalan di masing-masing,” kata Fajrin.
Peningkatan efisiensi ini terlihat dari beberapa riset yang Telkom lakukan, tidak hanya di perusahaan mereka saja tapi juga di seluruh BUMN. Hasilnya, AI ini dapat meningkatkan efisiensi sebesar 30 atau 40 persen.
“Kami melihat sebagai contoh bagaimana penggunaan AI itu di BUMN, dari beberapa riset yang kami lakukan, tidak hanya di Telkom tapi di seluruh BUMN, itu dapat meningkatkan efisiensi sebesar 30 atau 40 persen,” ujarnya.
Jadi melalui penerapan AI ini, yang semula hanya beberapa proses dilakukan secara manual kini bisa dilakukan dengan AI sehingga lebih cepat atau lebih automated.
“Contohnya banyak inspeksi gitu ya, inspeksi aset-aset di lapangan yang sebelumnya harus mendatangkan orang. Nah, bagi BUMN yang punya aset yang tersebar di seluruh Indonesia tentu akan lebih costly dan lebih lama kalau semua diperiksa secara manual mendatangkan orang,” tambahnya.
Ia menambahkan, “Sekarang dengan AI, dengan image analytics, dengan video analytics dapat dilakukan secara lebih otomatis sehingga orang itu barangkali lebih datang kalau diperlukan.”
Tak hanya di bidang tersebut, AI juga bisa membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnis-bisnis baru yang sebelumnya belum ada.
“Kita bisa melihat bagaimana kemudian layanan-layanan seperti video analytics dan lain sebagainya untuk kemudian dijadikan atau ditambahkan sebagai layanan tambahan untuk CCTV misalnya,” tambahnya.
Di Telkom, penerapan AI juga bisa membantu Telkom untuk membuat planning capex yang lebih optimal.
“Karena kami itu kan bisnis di Telkom itu banyak berurusan dengan CAPEX untuk membangun infrastruktur, beli tower baru, beli kabel baru dan lain sebagainya. Nah, dengan AI ini kami bisa membuat efisiensi, Karena AI kemudian membantu kami untuk memprediksi,” jelas Fajrin.
Fajrin melanjutkan, “Kan itu yang kemudian jadi apa namanya efisien. Nah yang sehingga outputnya adalah CAPEX yang lebih optimal.”