Telkom Gencarkan Teknologi Green Digital untuk Konservasi Hutan
Foto: dok. Telkom
Uzone.id – Ada hal menarik yang digencarkan PT Telkom Indonesia untuk kelangsungan lingkungan dan peningkatan ekonomi digital Indonesia. Telkom menghadirkan inisiatif berbasis teknologi green digital untuk program restorasi dan konservasi hutan.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, meskipun telah mengalami penurunan, luas lahan kritis di Indonesia masih mencapai 14 juta hektar. Lahan kritis ini terjadi akibat dari degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia, maupun biologi sehingga menurunkan kapasitas produksinya.Hal ini tentunya mengganggu fungsi hutan sebagai fungsi konservasi, fungsi produksi, maupun fungsi sosial ekonomi bagi masyarakat.
“Salah satu permasalahan dunia yang harus kita hadapi dan minimalisir bersama adalah perubahan iklim yang sedang terjadi. Hal ini turut menjadi perhatian Telkom sebagai BUMN untuk dapat mengambil peran melalui program penanaman pohon,” ungkap Senior General Manager Community Development Center Telkom, Hery Susanto dalam pernyataannya yang diterima Uzone.id.
Baca juga: DigiCampus, Program Telkom Dorong SDM Unggul dari Kampus
Dari penjelasannya, program penanaman pohon ini menggunakan teknologi green digital yang artinya memanfaatkan teknologi Geographic Information System (GIS) dan geo tagging.
Teknologi ini berguna dalam memonitor lahan tanam dan pengawasan secara digital terkait tumbuh kembang pohon yang ditanam agar dapat tumbuh secara maksimal, serta memberi manfaat sebesar-besarnya.
GIS sendiri memiliki beberapa kelebihan, salah satunya mampu meningkatkan data inventarisasi hutan dan ke depannya dapat memudahkan perbaikan kondisi hutan.
Sistem ini juga dapat melakukan perencanaan secara memadai, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, memperkirakan pertumbuhan hutan, melakukan pendataan jumlah dan jenis pohon, serta melakukan pelaporan perkembangan tumbuh kembang hasil reboisasi secara berkala.
Sedangkan geo tagging bisa membantu mapping dan monitoring lokasi dari jarak jauh.
Dengan adanya inisiatif ini, Telkom berharap dapat terus memperluas sistem digitalisasi hutan binaan dan penanganan lahan kritis yang ada di Indonesia.
Telkom akan mendistribusikan bantuan restorasi dan konservasi berbasis digital ini ke seluruh Indonesia.
Pemilihan lokasi titik lahan kritis sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan dan proses pembangunan sudah dilakukan.
Baca juga: Sinergi Telkom dan TNI Perkuat Komunikasi di Wilayah 3T
Untuk mengawali inisiatif tersebut, saat ini Telkom sedang melakukan restorasi dan konservasi di Taman Buru Masigit Kareumbi serta Karangtengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai pilot project.
Ke depannya, Telkom menargetkan akan melakukan restorasi dan konservasi pada lahan kritis seluas 50 hektar di beberapa titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan tersebarnya hutan binaan berbasis digital, diharapkan dapat menjaga kelestarian ekosistem hutan di Indonesia.
“Kami harap dengan restorasi dan konservasi hutan ini, ke depannya dapat menjadi kawasan eco-tourism dengan tetap menjunjung tinggi aspek-aspek konservasi alam serta aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal. Dengan demikian, komitmen kami dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi Indonesia pun dapat terwujud,” kata Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono.
Melalui hutan binaan berbasis digital, Telkom terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekosistem digital yang membangun bagi Indonesia yang lebih baik.
Dengan berbagai inovasi yang diciptakan, Telkom juga berharap dapat mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang serta dapat mendukung bangsa Indonesia dalam menciptakan satu data di segala sektor.