Home
/
Technology

Tik Tok Mau Tambah 200 Karyawan di Indonesia untuk Awasi Konten

Tik Tok Mau Tambah 200 Karyawan di Indonesia untuk Awasi Konten

Muhammad Fikrie05 July 2018
Bagikan :

Manajemen aplikasi Tik Tok langsung memberikan respons setelah aplikasinya diblokir di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada Selasa (3/7). Selang sehari, manajemen Tik Tok langsung terbang ke Indonesia untuk menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Agar layanannya bisa normal kembali di Indonesia, Rudiantara meminta Tik Tok untuk membersihkan platform-nya dari konten negatif dan menaikkan batas umur penggunanya. Apabila permintaan ini dipenuhi, maka blokir Tik Tok bisa dibuka secepatnya.

Salah satu upaya Tik Tok untuk menangkal konten negatif di platform-nya adalah dengan menambah 200 karyawan di Indonesia yang bertugas memantau konten-konten di dalam layanannya. Saat ini, Tik Tok sendiri mengaku sudah merekrut 20 karyawan sebagai moderator konten di layanannya.

Hal ini disampaikan oleh manajemen Tik Tok dalam pertemuannya dengan Menkominfo Rudiantara di Gedung Kemkominfo, Rabu (4/7).

"Kami memiliki sekitar 5.000 lebih orang untuk memfilter konten secara global, saat ini ada 20 orang baru yang direkrut untuk membantu sistem AI yang memfilter konten di Indonesia. Kita akan menambahkannya menjadi sekitar 200 karyawan tahun ini," ujar Zhen Liu, SVP ByteDance, yang menjadi salah satu perwakilan manajemen Tik Tok yang terbang ke Indonesia.

Preview

Selain itu, Liu juga percaya diri jika aplikasi Tik Tok bakal segera dicabut blokirnya di Indonesia. Kepercayaan diri ini datang menyusul komitmen dari Tik Tok untuk mematuhi peraturan yang ada di Indonesia dan siap mengikuti permintaan dari Kemkominfo.

"Kita juga percaya akan melakukan yang terbaik di Indonesia untuk menginspirasi konten lokal. Ini semangat yang penting bagi kami, jadi kami hari ini ada di sini untuk menunjukkan keseriusan kami untuk menjadi platform terbaik di sini sesuai dengan visi untuk menginspirasi generasi muda di Indoensia," lanjut Liu.

Selain menambah moderasi konten, Liu juga menerangkan jika selama ini Tik Tok menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menghalau konten-konten yang senonoh.

"Kami mengombinasikan sistem AI dan manusia untuk memfilter konten-konten yang ada," tambahnya.

Melihat respons yang cepat dari pihak Tik Tok, tampaknya aplikasi yang sedang populer ini akan segera dibuka blokirnya di Indonesia dalam waktu dekat.

populerRelated Article