Tingkat Kredit Macet Tembus 80%, iGrow Dapat Peringatan dari OJK
Uzone.id – Sempat bermasalah karena gagal bayar kepada pemberi pinjaman (lender), Fintech iGrow (PT LinkAja Modalin Nusantara) kini diberi surat peringatan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Surat tersebut berisi peringatan karena tingkat risiko kredit macet alias TWP90 mencapai angka 80,18% per 9 Januari 2025. OJK turut meminta kepada fintech P2P lending tersebut agar membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaannya.OJK akan terus memantau komitmen pemegang saham untuk menyelesaikan masalah penagih dan memperkuat permodalan. Apabila ditemukan pelanggaran, OJK tak segan untuk memberi sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku.
Startup milik LinkAja ini mulai mengalami gagal bayar pada Juni 2023 lalu. Alhasil, 40 orang lender menuntut atas kerugian Rp503,18 miliar, dengan kerugian materil sebesar Rp3,18 miliar dan imateril Rp500 miliar.
iGrow dicurigai mengalami kredit macet karena tiga faktor. Pertama, hasil produksi pertanian yang tidak mencapai target, kemudian faktor gagal panen, dan terakhir keterlambatan pembayaran dari offtaker penerima dana.
OJK akan terus memantau action plan yang akan dilakukan iGrow. Namun, jika startup tersebut tidak memenuhi komitmen sampai batas waktu yang ditentukan, OJK berpotensi mencabut izin usaha.
Apa yang menimpa iGrow ini mirip seperti kasus yang menimpa startup fintech P2P lain seperti Investree, TaniFund, dan Modal Rakyat. Akan tetapi, sampai awal tahun 2025 ini, OJK belum mencabut izin usaha iGrow seperti yang telah mereka lakukan kepada TaniFund.
Sebagai informasi, iGrow adalah salah satu dari 21 fintech lending yang memiliki TWP90 di atas 5% per November 2024.
Pada periode tersebut pula, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech lending per November 2024 mencapai Rp 75,60 triliun dengan pertumbuhan Year on Year (YoY) sebesar 27,32%.
Related Article