Tony Blair Main ke Kominfo: Bahas Digital ID dan Bahaya Generative AI
Foto: Tony Blair dan Budi Arie Setiadi (Dok. Uzone.id)
Uzone.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi kedatangan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair di kantornya, Jumat, (19/04). Kunjungan singkat ini membahas soal dukungan dan kerja sama antara Indonesia dengan Tony Blair Institute (TBI) dalam beberapa hal.
3 hal tersebut berkaitan dengan percepatan transformasi digital yang mencakup data center, Digital ID dan generative AI.“Kami membicarakan soal akselerasi transformasi digital di Indonesia. Pembahasan ini mencakup data center, konektivitas soal pemanfaatan teknologi terbaru, digital id, juga concern soal generative AI yang saat ini perkembangannya mempunyai lompatan dan risiko yang tak terduga,” kata Budi Arie usai meeting singkat tersebut digelar.
Kolaborasi dengan Tony Blair Institute sendiri sudah digelar semenjak tahun lalu dan diharapkan akan terus berlanjut untuk mengimplementasikan SPBE ( Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dan pelaksanaan tugas Kemenkominfo.
Dalam kesempatan ini Tony Blair menjelaskan kekhawatirannya soal Generative AI yang sampai saat ini masih belum memiliki regulasi yang jelas.
“Kita tahu bahwa ada tiga komponen penting (yang harus diperhatikan) yang pertama adalah safety dia mesti aman, yang kedua mesti etik dan yang ketiga ini harus trust worthy,” tambah Budi Arie.
Indonesia sendiri saat ini ini belum memiliki framework soal regulasi AI dan soal aturan-aturannya baru diwujudkan dalam sebuah Surat Edaran Menkominfo mengenai etika penerapan AI.
Dengan kehadiran Tony Blair, Menkominfo meminta dukungan penuh terkait kehadiran regulasi AI dan menyesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia.
“Kita juga minta support untuk bagaimana framework ini yang bisa diberlakukan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan kita dan perkembangan AI depan,” tambah Budi.
Wujud dukungan ini rencananya dilakukan dalam bentuk tukar pikiran dan tukar pengalaman serta semacam partner untuk diskusi dalam merumuskan regulator framework.
“Ini karena dari pihak Tony Blair Institute sendiri mereka punya seribu talenta yang siap untuk bekerja dalam bidang AI, jadi itu yang kita bicarakan dalam pertemuan singkat dan sangat produktif tadi,” pungkas Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria dalam kesempatan yang sama.