Home
/
Digilife

Transaksi Kripto Naik 4 Kali Lipat, Pemerintah Kecipratan Pajak Hingga Rp1 T

Transaksi Kripto Naik 4 Kali Lipat, Pemerintah Kecipratan Pajak Hingga Rp1 T

Vina Insyani01 February 2025
Bagikan :

Uzone.id — Pasar industri kripto terus mengalami perkembangan di Indonesia. Dengan pengguna yang terus bertumbuh, transaksi hingga pajak aset kripto juga ikut naik.

Berdasarkan data terbaru Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami lonjakan drastis hingga mencapai Rp650,61 triliun.

Angka ini menunjukkan peningkatan hingga hampir 4x lipat dibandingkan tahun 2023 yang mencatat transaksi Rp149,25 triliun. 

Tokocrypto, salah satu platform aset kripto di Indonesia mencatat bahwa jumlah pelanggan aset kripto turut mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu mencapai 22,91 juta pelanggan. 

"Kondisi pasar global turut memainkan peran besar dalam meningkatnya minat investasi kripto di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, menjelang akhir tahun lalu, eksposur positif terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya semakin meningkat. Beberapa faktor yang mendorong hal ini adalah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), persetujuan ETF berbasis kripto, serta meningkatnya adopsi kripto oleh institusi keuangan besar," kata CMO Tokocrypto, Wan Iqbal dalam keterangan yang diterima Uzone.id, Kamis, (30/01).




Lonjakan transaksi ini juga memberikan kontribusi besar dalam perpajakan pemerintah Indonesia. Dalam laporan terbaru yang dibagikan Indodax, pemerintah Indonesia berhasil mencatat penerimaan pajak dari aset kripto sebesar Rp1,09 triliun pada tahun 2024. 

Penerimaan pajak ini terdiri dari Rp246,45 miliar pada 2022, Rp220,83 miliar pada 2023, dan Rp620,4 miliar pada 2024. 

Dari angka-angka tersebut, tercatat Indodax memberikan mencatatkan kontribusi sekitar Rp490,06 miliar atau sekitar 44,96 persen dari total penerimaan pajak kripto nasional.

“Penerimaan pajak yang tercatat lebih dari Rp1 triliun pada akhir 2024 bukan hanya sekadar angka, namun juga mencerminkan kedewasaan pasar yang semakin berkembang dan diterima oleh masyarakat sebagai alternatif investasi. Ini adalah bukti nyata bahwa aset digital telah mendapatkan tempat di hati para investor Indonesia,” kata CEO Indodax, Oscar Darmawan dalam keterangannya.




Meski begitu, Oscar Darmawan menyoroti pentingnya kebijakan yang lebih mendukung agar pertumbuhan industri kripto terus bertumbuh jauh lebih besar lagi.

"Jika kripto tidak dikenakan PPN, kami yakin transaksi di Indonesia akan jauh lebih besar. Hal ini akan membuat pendapatan negara dari pajak kripto  dapat meningkat dua hingga tiga kali lipat dari sekarang. Secara alami, tanpa PPN, masyarakat Indonesia akan lebih leluasa bertransaksi, sehingga volume perdagangan kripto akan melonjak signifikan," tambahnya.

Baik Tokocrypto maupun Indodax menyebut bahwa kolaborasi antara pelaku industri dan pemerintah akan memainkan peran kunci dalam memajukan sektor kripto.  Dengan pertumbuhan yang sangat positif ini, keduanya optimis bahwa masa depan industri kripto di Indonesia terlihat semakin besar.


populerRelated Article