Home
/
News
Trump Berencana Pindahkan Kedubes AS di Israel ke Yerusalem
Chairul Akhmad13 December 2016
Bagikan :
Rimanews - Donald Trump berencana memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat dari ibu kota Israel, Tel Aviv, ke Yerusalem. Penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, mengatakan, rencana tersebut sebagai "prioritas yang sangat besar".
"Dia membuatnya jelas selama kampanye. Dan, sebagai presiden terpilih saya mendengar dia mengulangnya beberapa kali, secara pribadi bukan di depan publik," kata Conway dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio, Senin (12/12).
"Hal ini adalah sesuatu yang akan dihargai oleh teman kami di Israel, teman yang luar biasa di Timur Tengah, Israel, dan sesuatu yang menjadi pilihan umat Yahudi di Amerika."
Selama kampanye, Trump memang berulangkali menyatakan rencananya memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal sama dilakukan oleh pendahulunya seperti Bill Clinton dan George W. Bush, tapi mereka tak pernah melakukannya ketika telah terpilih.
"Kandidat lain juga membuat janji itu, tapi tidak melakukannya karena diberitahu bahwa hal tersebut akan memanaskan opini di seluruh dunia Arab dan berpotensi memicu demonstrasi dengan kekerasan terhadap kedubes kita," kata Dennis Ross, yang menjadi penasihat bagi sejumlah presiden terkait permasalahan Timur Tengah, termasuk Barack Obama.
Berita Terkait:
"Dia membuatnya jelas selama kampanye. Dan, sebagai presiden terpilih saya mendengar dia mengulangnya beberapa kali, secara pribadi bukan di depan publik," kata Conway dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio, Senin (12/12).
"Hal ini adalah sesuatu yang akan dihargai oleh teman kami di Israel, teman yang luar biasa di Timur Tengah, Israel, dan sesuatu yang menjadi pilihan umat Yahudi di Amerika."
Selama kampanye, Trump memang berulangkali menyatakan rencananya memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal sama dilakukan oleh pendahulunya seperti Bill Clinton dan George W. Bush, tapi mereka tak pernah melakukannya ketika telah terpilih.
"Kandidat lain juga membuat janji itu, tapi tidak melakukannya karena diberitahu bahwa hal tersebut akan memanaskan opini di seluruh dunia Arab dan berpotensi memicu demonstrasi dengan kekerasan terhadap kedubes kita," kata Dennis Ross, yang menjadi penasihat bagi sejumlah presiden terkait permasalahan Timur Tengah, termasuk Barack Obama.
Berita Terkait:
Sponsored
Review
Related Article