UMKM Lokal Unjuk Gigi di Acara GoZero% Goes to Borneo

Uzone.id — Roadshow GoZero%: Goes to Borneo sudah resmi berakhir dan ditutup oleh penanaman 5 ribu pohon mangrove pada Kamis, (15/05) di Tarakan, Kalimantan Utara.
Diramaikan oleh beragam acara seperti Innovative Festival dan menanam bibit pohon mangrove, GoZero%: Goes to Borneo juga membuka panggung luas untuk UMKM binaan mereka yang mengusung nilai-nilai ESG di dalamnya.Dengan kegiatan bertajuk GoZero%; Goes to Borneo ini, Telkom kembali menegaskan perannya dalam menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan yang menimplementasikan ketiga poin ESG ini.
UMKM binaan Telkom ini diajak terlibat langsung selama 2 hari penyelenggaran GoZero% di Kalimantan Utara. Di hari pertama, ada sesi Innovation Contest yang menampilkan UMKM unggulan binaan Rumah BUMN Telkom Kalimantan Utara.
Selanjutnya, di tengah acara penanaman 5.000 pohon yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara mewakili Gubernur, Forkopimda Provinsi dan Kota Tarakan, serta Walikota Tarakan, terdapat booth khusus para UMKM terpilih untuk unjuk produk yang mereka pasarkan.

Setidaknya ada lima UMKM unggulan dan juga binaan Telkom yang menjadi ‘wajah’ dari Kalimantan Utara.
Pertama ada Ba Lamok yang menyajikan camilan laut Ikan Tipis Pepija tanpa bahan pengawet. Berkat kegigihannya, Ba Lamok kini sukses ekspor ke Malaysia. Lalu ada The Sambals, seperti namanya produk ini adalah produk sambal seafood khas Tarakan yang kini laris di pasar nasional.

Kemudian, ada UMKM Sgol Pakis yang bergerak dalam fashion ecoprint dengan teknik pewarnaan alami dari dedaunan lokal. Ada juga UMKM Marco Handmade yang mengedepankan praktik upcycle fashion berbahan limbah tekstil, menghasilkan produk ekspor ke Amerika Serikat.
Terakhir ada D’erte. UMKM ini juga berfokus pada fashion tradisional dimana mereka merupakan produsen batik alami berbasis kayu merah dengan komitmen inklusi sosial melalui pemberdayaan penyandang disabilitas.
Kelima UMKM ini merupakan buah dari kolaborasi bersama para pelaku usaha lokal dengan dukungan dari Telkom dan juga Rumah BUMN.
Saat ini, Rumah BUMN Telkom Kalimantan Utara diklaim telah menjadi katalisator bagi pertumbuhan UMKM lokal.
Pendampingan yang diberikan oleh Telkom melalui Rumah BUMN pun bersifat menyeluruh mulai dari pelatihan digital marketing, peningkatan kualitas produk, pengurusan legalitas usaha, hingga fasilitasi ekspor dan pembiayaan.
Masing-masing dari UMKM ini mendapat manfaat yang positif dalam menggembangkan produknya. Untuk Ba Lamok misalnya, mereka berhasil membentuk PT Perorangan dan menerapkan praktik perikanan berkelanjutan bersama nelayan lokal melalui Rumah BUMN.
Lanjut untuk The Sambals, Rumah BUMN mendampingi mereka untuk mengembangkan produknya mulai dari aspek legalitas, pengemasan, hingga strategi branding, serta mendukung model produksi inklusif berbasis komunitas.

Rumah BUMN juga turut memperkuat legalitas dan identitas merek Sgol Pakis, hingga mereka tampil di panggung nasional seperti APEKSI. Bagi Marco Handmade, Rumah BUMN memfasilitasi akses permodalan dan membekali strategi go-global berbasis keberlanjutan.
Terakhir, D’Erte merupakan binaan awal Rumah BUMN dan kini tumbuh sebagai pionir batik hijau dari Kalimantan Utara.
Dengan pendekatan yang kolaboratif dan tepat, Rumah BUMN Telkom Indonesia sukses mengembangkan UMKM yang kompetitif di tingkat nasional hingga global, sambil menjunjung tinggi kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.
Dengan adanya binaan dan acara yang mewadahi para UMKM ini, Telkom turut mendorong para pelaku usaha untuk tetap berkembang di tengah kondisi ekonomi dan teknologi yang berputar secara cepat.
