Wacana Rem ABS Jadi Standar Semua Motor, Ini Kata Pabrikan
Ilustrasi Rem Cakram ABS (Foto: Brian)
Uzone.id - Fitur Anti-lock Braking System (ABS) sedang diwacanakan untuk menjadi fitur keamanan standar pada semua jenis sepeda motor termasuk model entry level. Biasanya fitur ini hadir pada motor premium dengan mesin 150 cc ke atas, lantas bagaimana tanggapan dari pabrikan sepeda motor?
Octavianus Dwi selaku Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) menyebutkan ABS bisa saja dijadikan opsi di masa depan yang terpasang di semua motor. Menurutnya adanya ABS dan CBS di lini motor Honda sudah memenuhi standar kualitas keamanan."Baik ABS atau CBS (Combi Brake System), itu Honda sudah mengembangkan dengan standar kualitas keamanan yang memenuhi syarat. Kami memberi opsi untuk konsumen sesuai kebutuhannya," ujar Octa belum lama ini.
Menurutnya beberapa konsumen ada saja yang membutuhkan sistem keamanan tambahan di bagian pengereman. Namun tidak sedikit juga yang cukup dengan fitur yang hadir saat ini.
Terlebih jika skutik entry level mendapatkan fitur rem ABS, maka akan membuat banderolnya lebih mahal.
"Ada tambahan alat (ABS) pastinya (harga lebih mahal). Agak sulit ngomong, karena ini sebenarnya kan pilihan ke masyarakat," jelas Octa.
Octa menyebutkan pada akhirnya hal ini bukan sekedar fitur ABS saja, melainkan juga dari cara berkendara dan kebiasaan pengendaranya. Ada tidaknya fitur keselamatan tambahan, keselamatan berkendara tetap ada di pengendar aitu sendiri.
Di sisi lain, Antonius Widiantoro selaku Asst. General Manager Marketing & Public Relation Yamaha Indonesia Motor Mfg juga menyuarakan hal yang sama. Menurutnya fitur ABS di motor entry level masih harus disesuaikan dengan kebutuhan.
"Sebenarnya menurut saya disesuaikan dengan kebutuhan ya. Kalaus aat ini motor dengan kapasitas cc yang besar yang umumnya menggunakan ABS," ujar Anton.
Menurutnya fitur keselamatan ini memang sangat berpengaruh terhadap keamanan berkendara. Namun perlu dilihat kembali apakah memang benar-benar dibutuhkan atau tidak.
"Tetapi kalau itu dibutuhkan atau tidak, dengan klaim yang ada sekarang dengan tanpa ABS, yang tromol atau cakram secara pengetesan dan pengujian cukup memberikan proteksi pengereman," jelas Anton.
Sama seperti Octa, Anton menyebutkan dari segi pengereman saja walaupun dengan ABS sebenarnya tidak cukup untuk memastikan keamanan berkendara. Menurutnya dari sisi safety riding masih perlu diedukasi kepada masyarakat agar dapat berkendara dengan aman.
"Artina harus didukung edukasi cara mengerem, makanya safety riding itu perlu walaupun tanpa ABS kita kasih edukasi cara ngerem seperti apa. Ngerem yang aman sebelum objek lain biar tidak mendadak, itukan ada teori dan edukasinya," pungkasnya.
Perlu diketahui fitur ABS ini sudah menjadi standar atau wajib tersedia pada motor di berbagai negara. Seperti di ASEAN, Thailand akan mewajibkan rem ABS pada motor di atas 125 cc pada 2026 mendatang.
Sementara itu pada Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan juga dijelaskan mengenai fitur keselamatan. Perpres tersebut menyebutkan pada tahun 2030 semua kendaraan bermotor harus memiliki fitur keselamatan baik aktif maupun pasif sesuai kaidah internasional.