Xendit Raih Status Unicorn, Umumkan Pendanaan Seri-C Senilai Rp2,1 T
-
Xendit Founders (kiri-kanan) Juan Gonzalez, Tessa Wijaya, Moses Lo, and Bo Chen (Foto: Xendit)
Uzone.id - Xendit resmi mengumumka telah meraih status unicorn pertama di Indonesia dalam industri payment gateway B2B melalui konferensi pers yang digelar secara virtual, Pada Rabu (15/9/2021).Startup ini juga mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp2,1 triliun (USD 150 juta) yang menjadikan Xendit sebagai startup unicorn terbaru di Indonesia.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global Management dengan partisipasi dari investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan.
Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara.
BACA JUGA: 5G Samsung Galaxy A52s 5G Bisa Terkoneksi ke Layanan Operator, Tapi...
Kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia online.
Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan melebihi USD100 miliar, dan diproyeksikan meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari USD300 miliar pada tahun 2025.
“Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik pemilik toko kecil di Instagram, sampai perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit.
BACA JUGA: Begini Cara Dapatkan QR Code PeduliLindungi untuk Kantor dan Pelaku Usaha
Moses Lo menambahkan, “Infrastruktur pembayaran digital Xendit memungkinkan para pelaku usaha baru di kawasan Asia Tenggara untuk dapat menerima pembayaran dengan lebih cepat, dan mendukung para perusahaan besar dengan layanan finansial modern kelas dunia.”
Dengan merancang solusi yang sangat terlokalisasi di negara yang terdiri dari 17.508 pulau dengan beragam kebutuhan pelanggan, Xendit mampu membangun solusi-solusi yang menjadi terobosan baru di pasar.
Xendit menyediakan layanan pelanggan yang terbaik, dan dapat beradaptasi dengan cepat mengikuti dinamika di Asia Tenggara.
“Xendit mencatatkan peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200 persen Year-over-Year di Indonesia dan Filipina, melanjutkan rekam jejak kami yang tumbuh lebih dari 10 persen dari bulan-ke-bulan, sejak awal pendirian kami,” jelas Tessa Wijaya, Co-Founder & COO, Xendit.
Tessa Wijaya menambahkan, “Status baru kami sebagai unicorn akan membantu memperkuat misi yang sejak awal menjadi pegangan kami - yaitu untuk menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman bagi jutaan perusahaan di seluruh wilayah Asia Tenggara, dan membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh dan maju bersama ekonomi digital yang sedang berkembang.”
Dengan pendanaan baru Xendit, Tessa Wijaya sekaligus menjadi co-founder perempuan pertama di startup Indonesia yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga mencapai status ‘unicorn’.
Apa itu Xendit?
Xendit adalah perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar.
Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran, mencairkan, pencairan payroll, menjalankan marketplace dan banyak lagi, melalui platform integrasi yang mudah dan didukung oleh layanan pelanggan selama 24 jam.
Di tengah lanskap pembayaran yang terfragmentasi di Asia Tenggara, Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran dari debit langsung, rekening virtual, kartu kredit dan debit, eWallet, QRIS, gerai ritel, dan cicilan online.
Kemudian, Tiger Global Management sendiri merupakan perusahaan investasi global yang berfokus pada perusahaan swasta dan publik di sektor internet, perangkat lunak, dan finansial teknologi.
Sejak tahun 2001, Tiger Global telah berinvestasi di ratusan perusahaan di lebih dari 30 negara di semua tahap pertumbuhan, dari Seri A hingga pra-IPO.
Tiger Global Management punya bertujun untuk bermitra dengan para pengusaha yang dinamis yang mengoperasikan perusahaan-perusahaan pemimpin pasar di area fokus utamanya.
Investasi-investasi yang telah dilakukan termasuk JD.com, UiPath, Stripe, Databricks, Bytedance, Snowflake, Facebook, Alibaba, Procore, Chime, Blend, Peloton, Attentive, LinkedIn, Flipkart, dan Toast.